Resolusi UNESCO Kecam Perusakan Situs Suci Yerusalem Timur
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) menyetujui resolusi yang diajukan negara-negara Arab pada Rabu (21/10), yang mengkritik Israel karena gagal melindungi situs-situs warisan dan membangun kembali kawasan yang hancur karena perang.
Versi akhir dari draf resolusi itu diubah pada menit-menit terakhir untuk menghapus pernyataan kontroversial yang mengatakan bahwa Tembok Ratapan di Yerusalem, situs paling suci bagi umat Yahudi, adalah “bagian integral” dari kompleks Masjid Al Aqsa.
Israel mengecam pernyataan itu sebagai “upaya yang jelas untuk memutarbalikkan sejarah” dan untuk mengambil situs tersebut.
Kompleks yang dianggap suci oleh umat Islam dan Yahudi itu berlokasi di ujung tenggara Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Umat Muslim menyebutnya sebagai Al-Haram al-Sharif, sementara umat Yahudi menyebutnya sebagai Bukit Bait Allah (Temple Mount) yang di sana dipercaya pernah berdiri Bait Allah Israel pertama yang dibangun Raja Salomo dan Bait Allah kedua yang dibangun oleh Nabi Ezra dan diperluas oleh Raja Herodes pada masa Yesus.
Bentrokan antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di kompleks tersebut pada September lalu dianggap sebagai penyebab gelombang kekerasan mematikan baru-baru ini di teritorial Palestina dan Israel.
Resolusi yang disusun oleh Aljazair, Mesir, Kuwait, Maroko, Tunisia, dan Uni Emirat Arab itu telah disetujui pada Rabu, berisi kecaman terhadap tindakan Israel di kompleks tersebut, yang melarang masuk warga Muslim saat Idul Adha bulan lalu terkait alasan keamanan.
Resolusi tersebut didukung oleh 26 dari 58 negara anggota dewan eksekutif UNESCO. Dua puluh lima negara abstain, dan sisanya yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Republik Cek, serta Estonia menolak.
Resolusi tersebut “sangat menyesalkan represi baru-baru ini di Yerusalem Timur, dan kegagalan Israel, Penguasa Pendudukan, untuk menghentikan penggalian dan pembangunan di Yerusalem Timur terutama di dalam dan di sekitar Kota Tua.”
Mereka juga menyerukan untuk “merekonstruksi sekolah, universitas, situs warisan budaya, lembaga kebudayaan, pusat media serta tempat-tempat ibadah yang hancur atau rusak akibat perang Israel di Gaza.” (AFP)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...