Review Buku: Seri Komik Kebinekaan dan Toleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – SETARA Institut menerbitkan dua buah komik yang memuat nilai-nilai toleransi, yang dirilis bersamaan dengan keterangan resmi hasil survei “Toleransi Siswa Negeri Jakarta dan Bandung Raya” di Cikini, hari Selasa (24/5) lalu. Upaya ini dilakukan untuk mempromosikan perilaku toleran pada siswa sekolah.
“DetektifW” dan “Peace Ganks” adalah dua buah buku dalam seri komik kebinekaan dan toleransi yang diterbitkan SETARA Institute. Dua buku ini sangat direkomendasikan kepada para pelajar untuk lebih mengenal nilai-nilai toleransi.
Komik Peace Ganks menceritakan sikap intoleran di kehidupan nyata seperti di fans klub bola, komunitas olah raga parkour, komunitas Vespa dan komunitas papan luncur atau skate board. Komik yang terdiri dari 128 halaman ini dibagi menjadi lima bab yang masing-masing terkonsentrasi pada isu intoleran di lapisan masyarakat yang berbeda.
Meskipun penceritaan dibawakan dengan santai dari panel gambar satu ke panel gambar yang lain, namun hampir semua kisah yang melatarbelakangi cerita memang benar-benar terjadi. Sebut saja konflik antara Bobotoh (pendukung sepak bola dari klub Bandung) dengan The Jak (pendukung sepak bola dari klub Jakarta), kasus komunitas Islam yang dituduh sesat, atau kasus diskriminasi etnis Tionghoa pada tahun 1998.
Berbeda dengan Peace Ganks karangan Irfan Amalee & Zahra Safiyah , komik DetektifW berbicara tentang isu-isu yang lebih sederhana yaitu di lingkup lingkungan sekolah. Seperti, sistem penerimaan siswa/mahasiswa (MOS/Ospek), konflik antara klub ekstrakurikuler atau ketegangan masa-masa pemilihan ketua OSIS.
Kedua buku ini sama-sama cocok untuk dibaca oleh pelajar.
Dari segi gambar, DetektifW karangan Irfan Amalee & Ginan Aulia Rahman terlihat lebih Indonesia dengan desain karakter dan isi dialog yang diceritakan dalam 116 halaman. Sedangkan Peace Ganks lebih berkiblat pada komik Eropa. Namun, keduanya sama-sama memiliki akhir yang menggabungkan kelima bab dan menjadikannya sebuah komik strip.
Tujuan SETARA untuk mempromosikan nilai toleransi dengan gaya yang mudah dipahami dan tidak terkesan menggurui terealisasikan oleh kedua komik ini. Sekolah dan institusi pendidikan lain sepertinya wajib untuk mempunyai kedua komik ini. (kav)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...