Rexy Mainaki Sebut Beberapa Pemain Yang Alami Kemajuan Pasca Malaysia dan Korea Terbuka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rexy Mainaky menyebut pada Sabtu (25/1) di Gelanggang Olah Raga (GOR) Grogol Petamburan, Tanjung Duren, Jakarta, bahwa ada beberapa nama atlet badminton Indonesia yang dievaluasi baik pada saat penyelenggaraan dua turnamen, Korea Terbuka dan Malaysia Terbuka yang bergulir pada awal Januari ini.
Rexy mengatakan kepada satuharapan.com bahwa PBSI menyayangkan banyak pemain Indonesia yang rontok di babak awal Korea dan Malaysia, tetapi mau tidak mau ia tidak menyalahkan para pemain yang bertanding.
“Ini bukan kesalahan pada pemain, sebenarnya mereka sudah berusaha dengan baik, tetapi ya mau bagaimana lagi,” kata Rexy.
Rexy mengatakan bahwa ini bukan atas pertimbangan dia sendiri, tetapi juga setelah menggelar evaluasi dengan pelatih yang membimbing mereka di pinggir lapangan.
“Di mixed double (ganda campuran), ada Owi-Butet (Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir), Praveen Jordan-Debby Susanto, Markis-Pia (Markis Kido-Pia Zebadiah),” kata Rexy.
Sementara itu pada sektor ganda putra walau Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan tumbang di Malaysia Terbuka oleh pasangan Taiwan, Lee Sheng Mu dan Tsai Chia Hsin, 10-21, 21-19, 13-21 di babak kedua Malaysia Terbuka, tetapi PBSI tetap memberi prioritas mereka sebagai pemain unggulan.
“Sementara di men double (ganda putra) Ahsan-Hendra (Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan), Angga-Ryan (Angga Pratama-Ryan Agung ), trus sama Wahyu-Ade (Arya Pankaryanira Wahyu Nayaka-Ade Yusuf), Barry Anggriawan-Ricky Karanda Suwandi,” lanjut Rexy.
Rexy mengatakan PBSI tidak lagi mencantumkan nama Simon Santoso yang memang telah mengundurkan diri di sektor tunggal putra.
“Di tunggal putra masih dengan kombinasi Sonny (Dwi Kuncoro), Tommy (Sugiarto), Hayom (Dyonisius Hayom Rumbaka), Wisnu (Wisnu Yuli Prasetyo),” kata Rexy.
Sementara Rexy hanya menyebut Nithya, Gresya Polii dan Bellaetrix untuk sektor ganda dan tunggal putri.
Pada pemberitaan satuharapan.com Jumat, (8/1) menyebut bahwa Nityha Krishinda Maheswari yang berpasangan dengan Greysia Polii tumbang pada perempat final Korea Grand Prix Gold (Korea Terbuka) 2014 atas Yixin Bao dan Jinhua Tang dengan 21-5, 19-21, dan 21-11.
Sementara di Malaysia Terbuka tumbang di perempat final atas Reika Kakiiwa dan Miyuki Maeda dengan 21-19, 21-11. Bellaetrix Manuputty bernasib serupa karena terhenti langkahnya di babak perempat final Malaysia Terbuka, seusai tumbang atas tunggal putri China nomor satu dunia, Li Xuerui dengan skor 11-21, 15-21.
Kehadiran Rexy di Gelanggang Olahraga Grogol Petamburan, Tanjung Duren dalam rangka partai eksebisi tiga lawan tiga antar pemain senior Indonesia Rexy Mainaki, Bambang Suprianto, Sudarsono melawan Nova Widianto, Sumarjo dan Eng Hian.
Bukan Untuk Asian Games
Rexy menolak menyebut bahwa nama-nama yang dia sebut kepada satuharapan.com tadi merupakan nama yang dipersiapkan PBSI untuk pelatnas jangka panjang, karena KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dalam waktu kurang dari sepekan dikabarkan akan mengumumkan nama-nama cabang olahraga yang berangkat ke Asian Games 2014 dan SEA Games 2015.
Sebelumnya pada pemberitaan satuharapan.com, Selasa (22/1) KONI menghendaki masing-masing pengurus cabang olahraga menyetor nama-nama atlet yang berprestasi pada ajang sebelumnya (Asian Games 2010, SEA Games 2013).
“Untuk Asian Games, apalagi Thomas Cup kita belum bisa keluarkan, karena nama-nama tadi memang akan kita evaluasi lagi, tetapi sejauh ini itu yang jadi unggulan kami,” lanjut Rexy.
PBSI tidak berencana mengumumkan kepada publik mengenai nama-nama atlet yang akan dipersiapkan bagi Asian Games 2014 dan SEA Games 2015, sesuai arahan KONI, tetapi menurut Rexy, PBSI akan melakukan evaluasi dari berbagai turnamen yang ada di Indonesia dan juga menurut kalender BWF (Federasi Badminton Dunia)
“Nggak bisa diumumin sekarang nama-nama, tetapi dari pertandingan-pertandingan turnamen BWF ataupun PBSI tetap nama-nama itu akan kita evaluasi, kalau kita umumkan sekarang nanti takutnya ketahuan negara lain,” kata Rexy.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...