Rhoma Irama, “Elvis” Indonesia yang Maju ke Pentas Politik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama yang maju ke pentas politik dijuluki “Elvis” Indonesia oleh media internasional AFP seperti yang dilansir Al Arabiya pada Rabu (9/4).
Raja Dangdut itu turut mengambil bagian dalam kampanye yang dilakukan PKB sebagai upaya memperoleh banyak suara pada pemilihan legislator. Pemilihan legislator ini kemudian akan mengatur pentas pemilihan presiden Juli mendatang. Taktik itu sepertinya berhasil dilakukan di antara beberapa pendukung.
Seorang perempuan berhijab berteriak pada konser Rhoma di Jakarta, “Bro Rhoma, I love you! Bro Rhoma untuk Presiden Indonesia!”
Rhoma bukanlah satu-satunya selebriti yang maju dalam pemilihan umum, ia bahkan telah didukung untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).
Kehadiran para selebriti dalam pentas politik dianggap telah memberi warna. Namun pengamat mengatakan tren tersebut justru menyoroti kebobrokan kehidupan politik Indonesia setelah 16 tahun lepas dari kekuasaan Soeharto.
Pemerintah dianggap sebagai lembaga paling korup di Indonesia dengan sejumlah anggota parlemen yang dipenjara akibat kasus korupsi pada beberapa tahun terakhir. Ditemukan pula sejumlah foto anggota parlemen yang tertidur saat rapat.
Pengamat politik mengatakan selebriti mengisi kekosongan yang ditinggalkan oposisi yang kecewa dengan sistem.
“Aktivis masyarakat sipil yang memiliki kapasitas untuk memimpin justru tidak tertarik untuk mengambil bagian dalam pemilihan umum. Mereka merasa budaya politik masih sangat miskin dan mereka tidak mampu mengubah sistem yang ada meskipun jika mereka terpilih,” ungkap Syamsuddin Haris, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Meningkatnya partisipasi selebriti dalam pemilihan tahun ini ditandai dengan sejumlah “caleg cantik” yang maju sebagai calon legislator (caleg). Di antara caleg cantik tersebut, ada Soraya Hapsari (mantan finalis Miss Indonesia), Destiara Talita (model pakaian renang), dan pedangdut Camel Petir.
Partisipasi selebriti melalui sejumlah partai tidak menghapuskan keraguan bahwa seseorang yang dicintai masyarakat dapat meningkatkan popularitas partai.
Namun ratusan penggemar Rhoma Irama terlihat sangat terpesona ketika Raja Dangdut itu bernyanyi, “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”. Jajak pendapat mengindikasikan bahwa PKB, partai Islam yang mendukung Rhoma Irama, akan memperoleh peningkatan perolehan suara sebesar tujuh atau delapan persen.
Ini akan menjadi hasil yang baik dan akan mengembalikan dukungan masyarakat bagi partai-partai Islam di Indonesia, sebagai negara dengan penganut Islam terbesar. Pengamat juga melihat sejumlah faktor yang melatarbelakangi keberhasilan PKB. Partai itu menerima dukungan ketika pemimpin maskapai penerbangan Lion Air, Rusdi Kirana bergabung dengan partai tersebut dan terlibat dalam perencanaan dan pendanaan kampanye.
Selain itu, pengamat juga mengatakan bahwasanya Rhoma tidak akan maju dalam pemilihan presiden karena PKB dinilai tidak akan memperoleh suara yang cukup dalam pemilihan legislator untuk mengajukan calon presiden.
Namun demikian, penyanyi dangdut sekaligus aktor yang sering diejek karena ingin menjadi presiden itu merasa yakin dirinya dapat memenangkan pemilihan.
Ia mengatakan pada AFP dalam sebuah wawancara di rumahnya yang berada di Jakarta, “orang-orang meremehkan saya karena mereka tidak tahu siapa Rhoma sesungguhnya.”
“Mereka kira saya tidak tahu apa-apa tentang politik... tapi lagu-lagu saya selama 40 tahun ini mengandung pesan politis mengenai korupsi dan hak asasi manusia,” pungkas Rhoma Irama. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...