Rhoma: Pemilu Jangan Jadi Ajang Permusuhan
LOMBOK TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Salah satu bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengajak masyarakat melaksanakan Pemilihan Umum Legislatif secara damai, aman dan tertib.
"Saya harus memotivasi masyarakat untuk melaksanakan Pemilu secara kondusif dan sportif. Jangan sampai Pemilu menjadi ajang permusuhan," ujar Rhoma saat ditemui pada kampanye konser rakyat di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (30/3).
Rhoma Irama datang bersama dengan grup musiknya Soneta menghibur masyarakat yang sudah menanti tiga jam sebelumnya. Rhoma yang juga juru kampanye nasional PKB, berkeliling ke sejumlah daerah di Tanah Air selama masa kampanye.
Selama masa kampanye 21 hari yang digelar mulai Minggu (16/3), Rhoma Irama dan Soneta memulai kampanye hari pertama di paling ujung Indonesia, Banda Aceh. Dua hari berikutnya langsung ke Jepara, Jawa Tengah. Kemudian, 20 Maret mengunjungi Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ia berkampanye di Jakarta pada 22 Maret dan kembali ke Sumatera, tepatnya di Bengkulu pada dua hari berikutnya. Pada 26 Maret, Rhoma Irama hadir di Banyuwangi, Jawa Timur, dan melanjutkan perjalanannya ke Lombok pada 30 Maret, serta terakhir di Pasuruan, Jatim, pada 4 April.
"Sama dengan kampanye-kampanye saya sebelumnya, saya akan berorasi melalui lirik yang diawali dengan prolog-prolog," tambah dia.
Penyanyi berjuluk raja dangdut itu menilai kampanye melalui seni itu sangat efektif. Terutama dalam memotivasi rakyat untuk melaksanakan pemilu dengan aman dan tertib.
"Mari kita tunjukkan kepada dunia internasional, bahwa kita pandai berdemokrasi," tegasnya.
Rhoma Irama dan Soneta dijadwalkan membawakan enam hingga 12 lagu berjudul tentang kebangsaan, persatuan dan antikorupsi.
Optimis
Rhoma Irama optimistis menjadi presiden melalui Pemilu 2014.
"Kalau melihat antusiasme masyarakat, saya sangat bergairah dan optimistis," ujar Rhoma menjelang kampanye konser rakyat PKB di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu.
Meski demikian, Rhoma Irama mengaku tidak memiliki trik-trik khusus untuk menjadi seorang presiden. Menurut pedangdut yang dikenal dengan Raja Dangdut itu, seseorang menjadi presiden hanya karena dua hal yakni partai mendukung dan rakyat yang mendukung.
"Dua hal itu saja, maka seseorang bisa menjadi presiden," tambah dia.
Rhoma yang datang bersama grup musiknya, Soneta, juga yakin PKB bisa meraih 20 persen suara pada Pemilu Legislatif. Jika hal itu tercapai, maka PKB bisa mengusung capres sendiri tanpa koalisi.
"Koalisi atau tidak tergantung pada hasil Pemilu Legislatif," ujar Rhoma yang juga juru kampanye nasional itu.
PKB, sambung Rhoma, telah menjadi partai Islam terbesar di Tanah Air.
"Visi misi saya sebagai capres saya ingin merestorasi seluruh aspek bangsa baik politik maupun ekonomi," tegasnya.
Hingga saat ini, terdapat tiga bakal calon presiden yang akan diusung PKB yakni pedangdut Rhoma Irama, mantan Wapres Jusuf Kalla dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Selama masa kampanye 21 hari yang digelar mulai Minggu (16/3), Rhoma Irama dan Soneta memulai kampanye hari pertama di paling ujung Indonesia, Banda Aceh.
Dua hari berikutnya langsung ke Jepara, Jawa Tengah. Kemudian, 20 Maret mengunjungi Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ia berkampanye di Jakarta pada 22 Maret dan kembali ke Sumatera, tepatnya di Bengkulu pada dua hari berikutnya. Pada 26 Maret, Rhoma Irama hadir di Banyuwangi, Jawa Timur, dan melanjutkan perjalanannya ke Lombok pada 30 Maret, serta terakhir di Pasuruan, Jawa Timur, pada 4 April. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...