RI-Australia Pererat Hubungan dengan Lokakarya Bahasa Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kedutaan Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Canberra mengatakan bahwa lokakarya Bahasa Indonesia di Australia dapat mempererat hubungan antara kedua negara.
"Budaya dan bahasa merupakan elemen penting dalam mempererat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Australia. Hubungan antar masyarakat yang baik akan menguatkan hubungan antar negara," kata Dubes RI untuk Australia dan Republik Vanuatu Siswo Pramono, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (12/11).
Siswo berharap dengan semakin banyak siswa Australia belajar Bahasa Indonesia dan mengenal budaya Indonesia, maka hubungan Indonesia-Australia akan semakin erat.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa peran guru bahasa Indonesia di Australia sangat penting dalam konteks penguatan hubungan Indonesia-Australia.
Sejumlah guru dari sekolah-sekolah di Canberra berkumpul di Pusat Kebudayaan Indonesia pada Sabtu dalam sebuah lokakarya Bahasa Indonesia.
Lokakarya tersebut diselenggarakan oleh Balai Bahasa Indonesia - Australia Capital Territory (BBI-ACT) bekerja sama dengan Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan(Atdikbud) KBRI Canberra.
Materi tata bahasa, afiksasi dan percakapan disebutkan menjadi prioritas dalam lokakarya selama sehari tersebut. Hal itu sesuai dengan kebutuhan para guru di Canberra yang disebut menginginkan lebih banyak materi tersebut.
Ketua BBI-ACT Heath McMichael menyampaikan bahwa guru-guru di Canberra perlu meningkatkan kompetensinya dalam mengajar bahasa Indonesia di sekolah Australia sehingga para siswa bisa tertarik untuk belajar Bahasa Indonesia.
"Hari ini para guru akan belajar bahasa dan budaya Indonesia langsung dari penutur asli. Hal ini penting untuk bisa memperbaiki dan menyempurnakan kemampuan bahasa Indonesia para guru," katanya.
Lokakarya Bahasa Indonesia tersebut disambut baik oleh para guru yang mengaku senang mengikuti lokakarya tersebut.
"Saya bisa memperbaiki tata bahasa saya setelah mengikuti kegiatan ini. Saya senang bisa berbicara bahasa Indonesia secara intensif pada hari ini," kata guru Bahasa Indonesia di Canberra Grammar School, Joanne.
Guru dari Melrose High School Rebecca Battaglini juga mengaku senang mengajar Bahasa Indonesia karena kecintaannya terhadap Indonesia.
"Meski saya asli orang Australia, saya tetap setia mengajar Bahasa Indonesia selama 20 tahun. Ini karena saya cinta Indonesia. Cintalah menjadi dasar saya tetap mengajar Bahasa Indonesia di Canberra," demikian katanya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...