RI Beri Lampu Hijau Penggunaan Vaksin Novavax
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan bioteknologi Novavax mengatakan pada Senin (1/11) bahwa Indonesia telah memberikan otorisasi penggunaan darurat pertama di dunia untuk vaksin COVID-19-nya.
Vaksin tersebut menggunakan teknologi yang berbeda dari vaksin yang ada saat ini.
Associated Press melaporkan Novavax lebih mudah disimpan dan diangkut daripada beberapa vaksin lain, yang memungkinkannya memainkan peran penting dalam meningkatkan pasokan di negara-negara miskin di seluruh dunia.
Vaksin Novavax dua dosis dibuat dengan salinan lonjakan protein yang tumbuh di laboratorium yang melapisi virus corona yang dibuat di laboratorium.
Hal ini sangat berbeda dari vaksin mRNA yang banyak digunakan, seperti Pfizer dan Moderna, yang memberikan instruksi genetik bagi tubuh untuk membuat lonjakan protein sendiri.
Otorisasi darurat dari vaksin tersebut adalah “langkah yang sangat penting” untuk program vaksinasi COVID-19 di Tanah Air, kata pakar epidemiologi Dicky Budiman.
“Vaksin ini akan lebih mudah diangkut, disimpan, dan didistribusikan di tempat seperti Indonesia yang memiliki banyak pulau,” katanya.
Pada bulan Juni, Novavax yang berbasis di AS mengumumkan bahwa vaksin tersebut telah terbukti sekitar 90 persen efektif melawan gejala COVID-19 dalam sebuah penelitian terhadap hampir 30.000 orang di AS dan Meksiko.
Vaksin itu juga bekerja melawan varian yang beredar di negara-negara itu pada saat masa pengujian tersebut, katanya.
Perusahaan mengatakan efek samping Novavax tergolong ringan, termasuk nyeri tekan di tempat suntikan, sakit kepala, sakit dan nyeri dan kelelahan.
Novavax mengatakan telah mengajukan otorisasi penggunaan vaksin di Inggris, Uni Eropa, Kanada, Australia, India dan Filipina.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...