RI dan UEA Kerja Sama Industri Farmasi dan Alat Kesehatan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) bahas kerja sama di bidang industri farmasi dan alat kesehatan.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, bertemu dengan Wakil Asisten Sekretaris Kebijakan dan Perizinan Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan Uni Emirat Arab (UEA) Amin Al Ameeri, pada acara Bussiness Forum on the visit of MOHAP EUA pada hari Selasa (19/7).

''Hari ini, kami akan memulai kolaborasi industri farmasi dan alat kesehatan dengan UEA,'' kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Menkes menyebutkan bahwa salah satu fokus kerja sama antara kedua negara adalah membangun lebih banyak penelitian dan kapasitas produksi yang terdistribusi pada vaksin, terapi, dan diagnostik (VTD). Ini akan memberikan pemerataan dan akses yang lebih baik untuk setiap negara ketika pandemi berikutnya melanda.

Hal ini mengingat memasuki tahun ketiga pandemi, dunia masih menghadapi COVID-19 serta ancaman dari varian barunya. Untuk itu, akses terhadap VTD serta perbaikan sistem pelayanan kesehatan, menjadi komponen vital sehingga perlu diperkuat untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 dan mengakhiri fase akut pandemi.

Posisi Indonesia sebagai rumah adalah adanya lebih dari lima produsen vaksin, 220 produsen farmasi, serta lebih dari 650 produsen alat kesehatan yang sebagian besar telah diakui dalam standar global. Dan juga dengan pengalaman mengekspor produk ke seluruh dunia, Menkes optimis Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu memenuhi supply farmasi dan alat kesehatan global.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi jalan bagi penguatan arsitektur kesehatan global yang Tangguh terhadap ancaman bencana kesehatan di masa yang akan datang.

''Saya percaya dan berharap melalui kolaborasi ini, dapat membuka peluang yang sangat besar untuk penguatan sistem kesehatan dua negara,'' kata Menkes.

Editor : Sabar Subekti