RI Kembangkan “Sport Tourism”
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa olahraga bisa menjadi salah satu pendongkrak perekonomian dan mengembangkan sport tourism nasional.
“Olahraga merupakan industri yang cakupannya sangat luas, mulai dari industri events, industri pakaian, sepatu, bola, dan lain-lain,” tutur Presiden saat memberikan sambutan pada Puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXVII secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu (9/9).
Lebih lanjut, Presiden juga menyampaikan dalam olahraga juga terdapat industri media dan industri penyiaran, termasuk industri suvenir, piala, stiker, dan lain-lain, yang dapat melibatkan UMKM sampai perusahaan raksasa multinasional.
“Target pasarnya bukan hanya masyarakat daerah, bukan hanya pasar nasional, tetapi juga pasar global,” imbuh Presiden.
Olahraga, menurut Presiden, juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan sport tourism.
“Sport tourism telah menjadi tren pariwisata baru yang pasarnya sangat besar, sangat luas, yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat,” kata Presiden.
Indonesia, menurut Presiden, memiliki banyak tempat indah untuk pengembangan sport tourism, mulai dari gunung, laut, dan danau, yang selain alam yang indah juga kaya dengan seni dan budaya.
Hal ini, sambung Presiden, bisa dimanfaatkan untuk berbagai acara olahraga, seperti terbang layang, menyelam, bersepeda, atletik, dan olahraga rekreatif lainnya.
“Peluang pengembangan sport tourism ini semakin besar pasca pandemi nanti,” katanya. Masyarakat, menurut Presiden, akan lebih memilih berolahraga dan berwisata di ruang terbuka, di alam bebas.
“Peluang ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang alamnya indah,” kata Presiden.
Menurutnya, olahraga merupakan instrumen penting dalam pendidikan dan peningkatan produktivitas.
Kepala Negara menegaskan bahwa olahraga mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan manusia, sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa.
Dalam konteks pendidikan, Presiden sampaikan olahraga bukan hanya untuk pendidikan jasmani maupun menguatkan fisik, tetapi juga pendidikan karakter.
“Olahraga membangun karakter disiplin; membangun karakter sportif, bahwa menang dan kalah itu biasa; membangun karakter pejuang dan pekerja keras; memperkuat karakter kolaborasi dalam teamwork; dan bahkan memperkokoh jiwa patriotisme dan nasionalisme,” imbuh Presiden.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan bahwa olahraga dapat meningkatkan produktivitas yang tidak bisa ditingkatkan tanpa ada kesehatan yang prima.
“Olahraga harus menjadi keseharian warga masyarakat; menjadi keseharian para pegawai; menjadi keseharian bagi kita semua di kantor-kantor pemerintah, perusahaan, dan berbagai organisasi lainnya,” ujar Presiden.
Oleh karena itu, Presiden sampaikan bahwa olahraga bukan hanya urusan individu, juga bukan hanya urusan Kemenpora, tetapi menjadi urusan semuanya.
“Olahraga harus didukung oleh infrastruktur yang baik, didukung oleh budaya dan gaya hidup, dan didukung oleh teknologi dan manajemen yang baik,” tandas Presiden.
Presiden juga menyampaikan bahwa akibat pandemi Covid-19 ini berbagai kompetisi olahraga nasional dan internasional harus ditiadakan, harus di-reschedule ulang sehingga kurang menguntungkan bagi dunia olahraga.
“Tetapi kondisi ini memberikan kesempatan kepada kita semua untuk melakukan rebooting, untuk melakukan restart, untuk merancang ulang ekosistem olahraga nasional kita secara besar-besaran,” ujarnya.
Untuk itu, Presiden mengajak pada peringatan Haornas kali ngajak semua termasuk para insan olahraga untuk secara serius melakukan refleksi, evaluasi diri, dan menyiapkan langkah-langkah besar untuk melakukan lompatan-lompatan besar untuk kemajuan dunia olahraga. (Setkab)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...