RI Kerja Sama dengan Swasta Atasi Sampah Plastik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia terus mendorong upaya pengurangan sampah plastik salah satunya lewat kemitraan antara pihak pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan seperti yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Pemkab Malang bersama the Alliance to End Plastic Waste.
Menurut keterangan tertulis Alliance yang diterima di Jakarta, Kamis (30/6), kemitraan antara pemerintah Indonesia dan organisasi nirlaba global itu diwujudkan dengan pengumuman global terkait program Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik pada Konferensi Kelautan PBB 2022 yang digelar pada 27 Juni sampai 1 Juli 2022.
"Inovasi dan kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah sampah plastik. Program Bersih Indonesia harus mampu memadukan model pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkular untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik dan memfasilitasi pengembangan ekosistem yang berada di hilir," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa inovasi dan kolaborasi itu dapat menciptakan aliran pendapatan baru untuk mengekstrak nilai maksimum dari bahan-bahan seperti kaca, kertas, logam dan sampah plastik.
Indonesia sebelumnya telah menetapkan target nasional pengurangan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025 serta pengurangan polusi plastik mendekati nol pada 2040.
Program itu sendiri bertujuan untuk membantu meningkatkan proses pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah plastik di Indonesia. Diharapkan program itu juga dapat mendemonstrasikan model pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan secara finansial di negara berkembang.
Rencananya program itu akan terimplementasi secara bertahap di tiga kabupaten di Pulau Jawa yaitu Malang, Magelang dan Sukabumi sehingga melayani lebih dari 6,5 juta penduduk secara keseluruhan. Bersih Indonesia kini telah dimulai di Malang, Jawa Timur setelah sebelumnya diluncurkan pada 18 Mei 2022.
Dengan kapasitas penuh, ketiga sistem tersebut diharapkan dapat mengumpulkan lebih dari 800.000 ton sampah padat perkotaan dan mengalihkan sekitar 140.000 ton sampah plastik setiap tahun dengan potensi untuk menciptakan sekitar 8.000 pekerjaan.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...