RI-Norwegia Tingkatkan Kerja Sama di Bidang Kelautan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dalam kunjungannya ke Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya akan meningkatkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia di bidang kelautan dan perikanan.
Kesepakatan kerja sama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Kepala Bakamla Desi Albert Mamahit dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik di Hotel Shangri la Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, Selasa (14/4).
PM Solberg mengatakan bahwa Indonesia dan Norwegia sama-sama memiliki potensi yang besar dalam bidang kelautan dan perikanan. Menurutnya, potensi tersebut sangat baik untuk dikembangkan dengan menggaet kalangan dunia usaha.
“Nilai ekspor dari industri akuakultur melampaui USD 7 miliar (Rp 90 triliun) pada 2013 dan untuk tangkapan perikanan liar seperti ikan, udang dan kerang-kerangan nilai ekspor kira-kira USD 2 miliar (Rp 25 triliun) di 2013,” kata dia dalam pembukaan pertemuan bisnis Norwegian Energy and Maritime Opportunities in Indonesia di Hotel Shangri la.
Dia mengungkapkan bahwa Norwegia merupakan 10 eksportir makanan laut terbesar di dunia. Lewat pengalaman kelautan yang luas, Norwegia dapat menciptakan dan mengembangkan rantai nilai industri dalam aquafarming termasuk produksi, logistik kelautan, pengolahan dan pemasaran.
“Beberapa perusahaan Norwegia di sektor aquafarming telah mendekati pasar Indonesia dengan menyediakan transfer teknologi dan pengetahuan,” kata dia.
Saat ini Norwegia telah menyediakan dukungan pengembangan kapasitas Indonesia untuk perikanan dan akuakultur laut sejak 2010 dengan niat meningkatkan produktivitas sumber daya kelautan dan kesehatan ikan dan meningkatkan keahlian penilaian sumber daya kelautan kualitatif.
“Sejalan dengan ambisi Indonesia di bidang kelautan, Norwegia ingin mengembangkan kerja sama yang mengembangkan kerja sama yang menekankan pada peraturan dan kontrol untuk mengurangi illegal fishing.”
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan ide yang sama terkait dengan pencurian ikan.
“Saya berharap dalam kunjungan Anda (Erna Solberg) ke Indonesia membuat hubungan kita lebih erat dan lebih baik dalam hubungan bisnis. Terutama, memerangi illegal fishing yang saat ini menjadi masalah terbesar Indonesia bagi Indonesia. Saya percaya pemerintah terutama presiden kita (Joko Widodo) untuk membuat maritim menjadi prioritas dan misi di pemerintahan,” kata Susi.
Menurutnya, Indonesia memerlukan bantuan dari negara Eropa seperti Norwegia yang memiliki teknologi tinggi dalam bidang kelautan dan memperhatikan keberlanjutan ekosistem untuk mewujudkan apa yang diimpikan oleh bangsa Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...