RI Perkuat Market Intelligence di Eropa
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM – Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Djatmiko Bris Witjaksono, mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menegaskan komitmen untuk meningkatkan ekspor melalui penyajian informasi Market Intelligence yang up-to-date, komprehensif, atraktif, dan tepat guna bagi para pelaku ekspor di Indonesia.
Komitmen tersebut menjadi fokus pertemuan para Pejabat Perwakilan Perdagangan RI di Eropa pada 13-15 September 2017 di Den Haag, Belanda yang diselenggarakan oleh Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Centre for Promoting Imports from Developing Countries (CBI) Belanda.
“Strategi perwakilan perdagangan RI dalam menggali informasi primer di pasar tujuan ekspor melalui wawancara dengan tenaga ahli dan importir, penyelenggaraan focus group discussion, serta observasi di pameran internasional dan retailers diperlukan untuk menyusun informasi pasar Eropa yang komprehensif,” kata Djatmiko Bris Witjaksono, hari Rabu (13/9).
“Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan CBI yang memiliki pengalaman dalam membantu pelaku usaha untuk masuk ke pasar Eropa,” dia menambahkan.
Pertemuan ini diikuti oleh sejumlah Perwakilan Perdagangan RI di kawasan Eropa, antara lain Atase Perdagangan Den Haag, Atase Perdagangan London, Atase Perdagangan Roma, Atase Perdagangan Paris, Atase Perdagangan Jenewa, Kepala ITPC Budapest, Kepala ITPC Hamburg, Wakil Kepala ITPC Milan, Wakil Kepala ITPC Barcelona, dan Wakil Kepala ITPC Lyon.
Kegiatan di Kantor Pusat CBI di Den Haag tersebut merupakan tahap lanjutan setelah kegiatan serupa diadakan di Jakarta saat Rapat Kerja Kemendag, Februari 2017 lalu. Dalam pertemuan kali ini, para peserta akan melakukan observasi langsung ke beberapa pameran dan distributor di beberapa kawasan niaga di Den Haag.
“Hal ini untuk melihat kondisi pasar secara langsung sekaligus melakukan perbaikanperbaikan dalam kegiatan pengamatan pasar,” lanjut Djatmiko.
Lewat kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan keterampilan dan pengetahuan perwakilan perdagangan dalam menjalankan fungsi intelijen.
“Tentunya kita berharap program kegiatan workshop dapat mendukung upaya peningkatan ekspor sebesar 5,6 persen, khususnya ke kawasan Eropa,” katanya.
Di tahun 2016, pasar Uni Eropa merupakan tujuan ekspor dan asal impor nonmigas terbesar ke-3 bagi Indonesia, dengan nilai masing-masing sebesar USD 14,4 miliar dan USD 10,7 miliar. Total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa mencapai USD 25,2 miliar. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, neraca perdagangan menunjukkan surplus bagi Indonesia. (PR)
Editor : Melki Pangaribuan
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...