RI Raup Transaksi Kopi dan Teh di Taiwan Rp 55,5 Miliar
TAIPEI, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat total transaksi produk kopi dan teh Indonesia pada Taiwan International Tea, Coffee, and Wine Expo di Nangang Exhibition Center, Taipei, Taiwan, senilai US$ 4,12 juta atau setara Rp 55,5 miliar.
Pada pameran yang berlangsung 18-21 November 2016 itu, transaksi produk kopi dan teh Indonesia meningkat fantastis hingga 150 persen dibandingkan perolehan tahun 2015 yang mencapai US$ 1,65 juta.
“Produk kopi dan teh kita kembali berjaya di Taiwan. Para peserta Indonesia sukses meraih transaksi sekitar US$ 4,12 juta atau meningkat lebih dari 150 persen jika dibandingkan transaksi tahun sebelumnya yang sebesar US$ 1,65 juta,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda, dalam keterangan tertulis, hari Rabu (23/11).
Arlinda menjelaskan produk yang banyak diminati buyer pada partisipasi Indonesia yang ketiga ini antara lain kopi Arabika Mandailing, Arabika Toraja, Arabika Gayo Takengon, Sumatera Lintong, dan Luwak Mandailing. Sementara, produk teh yang diminati adalah Jasmine Tea, White Tea, dan Black Tea with Stevia.
Tahun ini, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei bekerja sama dengan Ditjen PEN memfasilitasi 12 perusahaan eksportir kopi dan teh Indonesia untuk mengikuti pameran. Para perusahaan tersebut yaitu Adijaya Naturaindo (kopi, teh), Billie Coffee Corp (kopi), Ara Savis Sejahtera (teh), Domba Bali Persada (kopi), Kopanindo Mitra Servistama (kopi), Kharisma Cantik Bermakna (kopi), Healthy Sweet Indonesia (teh), Lima Bintang Pasifik (kopi), Goesar Trading Persada (kopi), Golden Malabar Indonesia (kopi), Wahana Sinar Kentjana (teh), dan Santama Arta Nami (kopi).
Arlinda mengatakan, Paviliun Indonesia juga menarik cukup banyak peminat. Selama empat hari pameran, Paviliun Indonesia dikunjungi tak kurang dari 3.700 pengunjung. Mereka berasal dari beragam profesi dan latar belakang, mulai dari importir, produsen, pemilik kafe, para pakar di bidang kopi dan teh, media massa, dan pengunjung umum.
“Animo dan antusiasme para pengunjung dan buyer di Paviliun Indonesia selama pameran menunjukkan produk kopi dan teh Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat bagus di Taiwan khususnya dan pasar luar negeri secara umum,” lanjut Arlinda.
Antusiasme pengunjung ini juga didukung oleh kegiatan cupping coffee (testing rasa kopi) bagi para pengunjung di Paviliun Indonesia pukul 14.00-15.00 setiap hari selama pameran. Kegiatan ini dipandu Edward Wang dari Billie Coffee Corp., yang telah mengantongi sertifikat Q Grader.
Kopi yang menjadi pemenang atau yang banyak diminati peserta cupping yaitu Kopi Arabika Gayo dari PT Goesar Trading Persada, Kopi Arabika Luwak Sumatera dari PT Kopanindo Mitra Servistama, Kopi Arabika Gayo dari PT Goesar Trading Persada, dan Kopi Arabika Bajawa Flores dari PT Bintang Lima Pacific.
Taiwan International Tea, Coffee, and Wine Expo 2016 diikuti 216 perusahaan lokal dan asing yang menempati 810 stan. Peserta asing berasal dari 12 negara menempati 70 stan, yaitu dari Indonesia, Italia, negara-negara di Amerika Tengah (Honduras, Guatemala, Elsalvador, Panama), Malaysia, Vietnam, Afrika Selatan, Jerman, Hong Kong, dan Jepang.
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Robert J. Bintaryo mengatakan, partisipasi Indonesia pada kegiatan yang sama di tahun mendatang diharapkan mampu mendorong kinerja ekspor kopi dan teh Indonesia ke Taiwan.
“Dengan sukses ini, kami sangat optimistis nilai ekspor kopi dan teh Indonesia akan terus meningkat di masa mendatang,” kata Robert.
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...