RI Tak Khawatir dengan Ketegangan di Laut Cina Selatan
SOLO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), mengatakan walaupun sedang terjadi peningkatan konflik negara-negara besar di Laut Cina Selatan, ia tetap ingin menjaga kepulauan nusantara, sementara ia berupaya menghidupkan kembali rencana ekonomi yang sejauh ini belum berjalan.
Pemimpin negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia itu mengatakan kepada surat kabar The Wall Street Journal bahwa ia tidak khawatir dengan peningkatan ketegangan antara Amerika dan Tiongkok, yang telah menambah kekhawatiran terjadinya militerisasi di kawasan maritim yang vital bagi perdagangan global itu.
“Kami sangat dekat dengan Presiden Xi Jinping dan kami juga sangat dekat dengan Presien Barack Obama,” kata Joko Widodo dalam wawancara di rumahnya di kota Solo itu seperti dikutip dari VOA, hari Rabu (19/10).
Jokowi telah mengajak Tiongkok – sebagai salah satu negara – yang membantu membangun pelabuhan, bandara dan pembangkit listrik di Indonesia, fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan untuk bersaing dengan negara-negara tetangga, seperti Vietnam. Investasi asing langsung dari Tiongkok juga telah meningkat pesat.
Jokowi mengecilkan masalah sengketa wilayah di Laut Cina Selatan yang melibatkan Tiongkok dan beberapa negara tetangga Indonesia, meskipun berselisih dengan kapal-kapal nelayan Tiongkok dan pasukan penjaga pantai yang mengawal Kepulauan Natuna yang kaya sumber daya alam, yang juga diklaim Tiongkok.
Bulan Oktober, Indonesia melangsungkan latihan udara terbesar di kawasan Natuna. Jokowi mengatakan ,tidak ada pesan yang ingin disampaikan lewat latihan udara di wilayah itu selain bahwa “kedaulatan negara tidak bisa dikompromikan”.
Editor : Eben E. Siadari
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...