RI Terima Bantuan Mesin Pendingin Vaksin dari Jepang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari pemerintah Jepang berupa 300 mesin pendingin vaksin, 50 ruang pendingin vaksin dan perangkat pemantauan suhu jarak jauh untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia.
Bantuan ini diberikan secara gratis melalui UNICEF dan diterima secara simbolis oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta International Container Terminal (JICT) pada Minggu (26/6).
Menkes Budi menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan. ''Terima kasih kepada Jepang dan UNICEF yang telah mendukung kami. Selain cold chain equipment,kami juga mendapat dukungan vaksin dari Jepang. Sudah hampir tujuh juta dosis vaksin disumbangkan Jepang ke Indonesia dan itu membantu percepatan program vaksinasi kami,'' kata Menkes Budi.
Menkes menyebutkan, belajar dari pandemi COVID-19 ketersediaan rantai dingin vaksin sangat penting untuk menjamin distribusi vaksin yang merata dan berkualitas sampai ke sasaran. Untuk itu dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia serta memperkuat sistem distribusi vaksin sampai pelosok Tanah air.
''Selama masa perang melawan virus ini, kita dapat membangun sistem yang sangat kuat, termasuk seluruh sistem logistik dengan minus 82 derajat Celcius, karenanya kami bisa melayani dan mendistribusikan vaksin ke 17.000 pulau dan 270 juta penduduk Indonesia,'' lanjut Menkes.
Namun demikian, Menkes mengungkapkan bahwa ketersediaan cold chain equipmentdi Indonesia dihadapkan pada penggunaan serta perawatan mesin yang kurang baik dan benar. Akibatnya banyak ditemukan mesin-mesin yang cepat rusak dengan masa penggunaan sangat singkat, berkisar tiga sampai empat tahun sejak tanggal pengadaan.
Oleh karena itu, Menkes ingin adanya bantuan ini dapat dibarengi dengan pendampingan dan pelatihan dari Pemerintah Jepang, sehingga bantuan peralatan yang diberikan kepada Indonesia bisa dimanfaatkan dengan baik.
Kemenkes juga akan melakukan penguatan kapasitas dari sisi anggaran maupun sumber daya manusia, dengan harapan penggunaan alat bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.
''Kami akan memperbaiki cara dan kami akan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memastikan bahwa kami memiliki kemampuan perawatan atas mesin, tetapi saya pikir kami perlu untuk mengubah perilaku kami dan menjaga mesin daripada merawat yang lama,'' ungkap Menkes.
Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengatakan bantuan mesin pendingin akan dikirimkan ke Indonesia secara bertahap. Tahap pertama telah tiba di Jakarta dua hari lalu.
Untuk selanjutnya akan di distribusikan ke 34 pusat penyimpanan vaksin di tujuh provinsi serta 24 Kabupaten/kota untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan.
Kanasugi menyebutkan Pemerintah Jepang siap memberikan dukungan berupa pelatihan untuk perawatan dan perbaikan seluruh peralatan yang ada. ''Jepang akan terus mendukung Indonesia dengan memastikan akses vaksinasi COVID-19 di seluruh negeri,'' kata Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia.
Editor : Sabar Subekti
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...