RI Tingkatkan Patroli di Kepulauan Natuna Setelah Kapal China Langgar Batas ZEE
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Indonesia meningkatkan patroli di sekitar pulau-pulau dekat Laut CHina Selatan yang disengketakan setelah kapal penjaga pantai China “masuk tanpa izin” ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia, kata pihak berwenang pada hari Jumat(3/1).
Kapal China memasuki perairan lepas pantai pulau Natuna utara pada pertengahan Desember, yang menyebabkan kementerian luar negeri Indonesia mengeluarkan "protes keras" dan memanggil duta besar China di Jakarta.
Berbicara di Beijing pada hari Selasa (31/12), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengatakan China memiliki kedaulatan atas pulau-pulau Spratly dan perairan mereka dan bahwa China dan Indonesia memiliki kegiatan penangkapan ikan "normal" di sana. Namu, seperyi dikutip Reuters, dia tidak menyebutkan Kepulauan Natuna, yang terletak di barat daya.
China mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan yang kaya energi. Tetangga Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim atas pulau-pulau tersebut.
Nursyawal Embut, direktur operasi laut Badan Keamanan Maritim Indonesia, mengatakan kepada Reuters bahwa badan tersebut telah mengerahkan lebih banyak kapal ke Laut Natuna.
“Kami mengintensifkan patroli di laut untuk mengantisipasi pelanggaran teritorial, dan juga penangkapan ikan ilegal di Natuna Utara. Kami berusaha mencegah kapal asing melanggar wilayah kami," katanya.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, juga mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah telah sepakat untuk meningkatkan patroli di perairan dan menegaskan kembali tuduhan Indonesia terhadap China.
Indonesia pada hari Rabu (1/1) meminta Beijing untuk menjelaskan "dasar hukum dan batas yang jelas" mengenai klaimnya terhadap zona ekonomi eksklusif. Kedutaan China di Jakarta tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Indonesia telah berulang kali berselisih dengan China terkait hak penangkapan ikan di sekitar Kepulauan Natuna, menahan para nelayan China dan memperluas kehadiran militernya.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...