RI Utang Bank Dunia 200 Juta dolar AS Bangun Danau Toba 2020
MEDAN, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, menyebut pemerintah akan mencairkan anggaran sebesar Rp4,04 triliun untuk pengembangan infrastruktur pendukung kawasan Danau Toba pada 2020 mendatang.
Tambahan anggaran juga akan digelontorkan dari Bank Dunia sebesar 200 juta dolar Amerika Serikat untuk pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di kawasan tujuan wisata prioritas itu.
“Anggaran itu peruntukannya akan banyak sekali, misalnya ada titik-titik turis, kita ada 39 titik tujuan, nach itu sedang kita benahi semua,” kata dia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/10).
Ia hadir dalam peresmian kawasan Toba Caldera Resort di Sibisa, Sumatera Utara, Senin. Ia didampingi Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, Gubernur Sumatera Utara, Edi Rahmayadi, dan juga Bupati Toba Samosir, Darwin Siagian.
Pandjaitan berharap pembangunan di kawasan danau Toba dapat disikapi secara baik para warga setempat. Ia pun memastikan investasi yang masuk akan dapat mendukung perekonomian warga. Masyarakat setempat juga akan mendapatkan pembinaan untuk mendukung potensi wisata di kawasan tersebut.
Ia meminta kepada seluruh pihak terkait dan masyarakat di sekitar Danau Toba agar saling bergandengan dan terus bekerja keras untuk kesejahteraan bersama.
“Sekali lagi saya minta kepada seluruhnya. Ayo kita bangun Toba ini, ayo kita kerja keras, nanti Sigapiton, saya akan ke sana, saya janji dan nanti kepada tetua-tetua Sigapiton ayo kita duduk bersama. Sepanjang masih dalam aturan main, saya dari waktu ke waktu pasti akan membantu kalian,” ujarnya.
Ia menegaskan pemerintah akan selalu mendengarkan dan memberdayakan warga sekitar terkait pengembangan pariwisata di Danau Toba.
“Kita akan bela rakyat, rakyat pun harus diberdayakan. Jadi apabila ada komplain di sana-sini jangan pernah ragu, beritahu kita. Yang pasti semangat dari kita itu sangat baik," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia mengundang perwakilan warga Desa Sigapiton untuk makan semeja. Hal itu dilakukan guna mendengarkan keluh kesah masyarakat, lalu mencari jalan keluar yang menguntungkan bagi seluruh pihak.
“Rakyat itu mau didengarkan, saya harap tidak ada masalah, semisal mereka minta masalah pendidikan diperhatikan, kemudian jadi pegawai di sini (Kawasan Toba Caldera Resort), saya kira hal tersebut dapat dicarikan solusinya dan dapat dibicarakan. Mereka hanya khawatir jikalau pemerintah tidak memperhatikan mereka. Saya bilang ke mereka, pemerintah pasti akan memperhatikan mereka, saya yang jamin itu,” katanya.
Dukungan Pemerintah Pusat
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyatakan senang dan bangga dengan dukungan pemerintah pusat yang memprioritaskan pembangunan Danau Toba dengan dana yang cukup besar.
"Saya sebagai gubernur dan rakyat Sumatera Utara, khususnya masyarakat di kawasan Danau Toba, berterima kasih dan sangat mendukung program pemerintah di Danau Toba," ujar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Senin (14/10).
Gubernur Sumatera Utara itu meyakini dengan dukungan pemerintah pusat, Danau Toba bisa jadi kawasan wisata yang menarik banyak wisatawan.
Rencana penggelontoran anggaran sebesar Rp4,04 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar kawasan Danau Toba pada tahun 2020 sangat diapresiasi.
Keseriusan pemerintah membangun kawasan Danau Toba antara lain dengan diresmikannya Kawasan Toba Caldera Resort dan peletakan batu pertama pembangunan glamping, serta dimulainya pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba di lahan zona Otorita Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir,
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan anggaran pemerintah pusat untuk pembangunan kawasan Danau Toba dibagi dalam beberapa kementerian. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) misalnya sebesar Rp1,06 triliun. Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik (PUPR) Rp2,5 triliun.
Selain itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rp23 miliar, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) Rp17 miliar, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Rp4,8 miliar, serta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rp400 miliar dan lainnya.
Menurut Arief Yahya, anggaran yang besar untuk kawasan Danau Toba itu harus dimanfaatkan. "Jangan disia-siakan. Anggaran awal masih kecil dan tahun 2020 sebesar Rp4,04 triliun," katanya.
Arief Yahya menjelaskan bahwa pemerintah akan menjadikan Danau Toba sebagai wisata destinasi dunia yang akan disebut "Bali Baru" di Indonesia.
Menurut dia, kondisi itu akan terwujud dengan ditandai perolehan sertifikasi dari UNESCO Global Geopark untuk Danau Toba.(Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...