Ribuan Mengungsi di Sudan Selatan, Takut Adanya Serangan
JUBA, SATUHARAPAN.COM - Ribuan orang telah mengungsi dari kota di Sudan Selatan karena takut akan serangan pasukan pemberontak saat konflik di negara itu meluas, kata misi PBB ,UNIMISS, hari Senin (30/12).
Ibu kota provinsi Bor menjadi fokus dari pertempuran berdarah antara Presiden Salva Kiir dan mantan wakilnya, Riek Machar, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Pesawat pengintai PBB melihat kelompok “besar” pemuda bersenjata dan pasukan reguler yang membelot dari pihak Kiir di wilayah utara Bor, ungkap juru bicara PBB, Martin Nesirky, kepada wartawan.
Bor sebagian besar tetap berada di bawah kontrol pemerintah namun ribuan orang mengungsi dari kota tersebut, kata dia menambahkan.
Jumlah warga dalam kompleks PBB di Bor turun dari 17.000 pekan lalu menjadi sekitar 8.000 pada hari Senin, kata Nesirky.
"Ribuan warga sipil terlihat menuju selatan di jalan ke arah Juba pada hari itu, memicu satu asumsi terutama tentang adanya kekhawatiran serangan terhadap Bor oleh kelompok-kelompok ini," kata dia.
Kelompok Doctors Without Borders (Dokter Lintas Batas) mengungkapkan bahwa ribuan orang dari Bor juga tiba di Awerial, wilayah tetangga Lakes. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...