Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:54 WIB | Senin, 17 November 2014

Ribuan Orang Demo Dukung Kemerdekaan Sahara Barat

Seorang wanita meneriakkan slogan menggunakan megafon saat melakukan demonstrasi mendukung kemerdekaan Sahara Barat di Madrid pada 16 November 2014, ketika Konferensi Eropa ke-39 untuk Dukungan dan Solidaritas Rakyat Saharawi (EUCOCO) diadakan di ibu kota Spanyol pada 14 dan 15 November. Sahara Barat adalah wilayah yang berbatasan dengan Maroko dan Aljazair dan diperebutkan oleh Spanyol serta Maroko yang mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut. (Foto: AFP)

MADRID, SATUHARAPAN.COM - Ribuan orang melakukan demonstrasi di Madrid pada Minggu (16/11) untuk mendukung kemerdekaan atas wilayah Sahara Barat, bekas koloni Spanyol di Afrika barat laut.

Sekitar 3.000 pengunjuk rasa melakukan demo dari stasiun kereta api Atocha menuju Plaza de la Provincia dengan membawa spanduk bertuliskan “Sahara Free now!”, kata seorang fotografer AFP.

Spanduk dari berbagai wilayah di Spanyol bisa dilihat dalam demonstrasi yang juga diikuti dengan acara pertunjukan musik dan penampilan artis jalanan yang membawa bendera Saharawi berwarna merah, hijau, hitam dan putih.

“Kami percaya rakyat Sahara miliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri,” kata Jose Taboada, presiden Koordinasi Asosiasi Solidaritas Spanyol dengan Sahara Barat, yang menggelar aksi protes tersebut dan menginginkan teritorial melakukan pemungutan suara dalam menentukan kemerdekaan.

“Ini adalah jeritan untuk menuntut pemerintah Spanyol membantu rakyat Sahara agar bisa memilih untuk memutuskan apa yang mereka inginkan,” ujarnya kepada AFP.

Sahara Barat, yang wilayahnya lebih besar dari Inggris namun hanya dihuni 260.000 jiwa, memiliki cadangan fosfat yang menguntungkan, lahan perikanan yang kaya dan minyak yang potensial. Daerah ini berada di wilayah barat laut Afrika yang dikelilingi Maroko, Algeria, dan Mauritania. Wilayahnya sebagian besar terdiri atas padang pasir.

Maroko mengambil alih sebagian besar dari teritorial tersebut pada November 1975 ketika Spanyol mundur setelah adanya Kesepakatan Madrid. Sesudah Spanyol mengakhiri keberadaannya, di wilayah tersebut timbul perang gerilya untuk mendapatkan kemerdekaan yang berlangsung hingga 1991 ketika PBB menengahi gencatan senjata dan mengirim misi penjaga perdamaian.

Sebagian Sahara Barat juga diklaim oleh Republik Demokratik Arab Sahrawi (RDAS). Sekitar 20-25 persen wilayah Sahara Barat berada di bawah kekuasaan RDAS.
 
Kekuasaan RDAS diakui oleh 58 provinsi sedangkan 22 provinsi lain menarik dukungan mereka dan 12 lainnya baru akan menentukan sikap setelah referendum PBB. Namun hingga saat ini, PBB tidak mengakui Sahara Barat sebagai negara berdaulat di bawah pemerintahan RDAS.
 
Ribuan orang di Sahara Barat hidup di kamp-kamp pengungsian di seberang perbatasan Aljazair. (AFP/nationalgeographic.co.id)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home