Ribuan Rakyat Korsel akan Demo Tuntut Mundur PM
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Puluhan ribu hingga setengah juta orang pada Sabtu ini (12/11) diperkirakan akan turun ke jalanan di Seoul untuk menuntut pengunduran diri Presiden Park Geun-Hye, dalam salah satu protes antipemerintah terbesar dalam beberapa dekade.
Protes ini didperkirakan merupakan unjuk rasa terbesar di ibu kota negara itu setelah unjuk rasa pada 10 Juni 2008, ketika menurut polisi 80.000 orang mengambil bagian dalam unjuk rasa memprotes keputusan pemerintah melanjutkan impor daging AS di tengah kekhawatiran penyakit sapi gila. Ketika itu penyelenggara demo memperkirakan peserta unjuk rasa mencapai 700.000.
Pada musim panas 1987, satu jura rakyat Korsel berdemo selama beberapa minggu sebelum pemerintah militer saat itu memenuhi tuntutan massa untuk menyelenggarkan pemilu bebas.
Unjuk rasa pada hari Sabtu ini merupakan yang ketiga dalam serangkaian demonstrasi massal mingguan, yang dipicu oleh skandal korupsi yang menjerat sang presiden.
Dalam upaya meredam kemarahan publik, Park mengeluarkan beberapa kali permintaan maaf, merombak beberapa pejabat tingginya dan bahkan setuju untuk melepaskan beberapa kekuasaan eksekutifnya, tetapi seruan rakyat agar dia mundur terus bergaung tanpa henti.
“Kami merasa kemarahan rakyat sudah tidak bisa dibendung,” menurut pengakuan juru bicara presiden Jung Youn-Kuk pada Jumat.
Sebagian besar pakar meyakini bahwa Park, yang masa jabatan lima tahunnya akan berakhir satu tahun lagi, akan dapat mengatasi krisis dan tetap berkuasa.
Sejumlah partai oposisi sejauh ini telah menghindari seruan langsung agar dia mengundurkan diri.
Polisi mengatakan jumlah demonstran diperkirakan akan mencapai sekitar 170.000 orang, sementara panitia menyebutkan jumlah demonstran yang turun ke jalan akan mencapai 500.000 orang. (Ant/AFP/globalnews.ca)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...