Ribuan Warga Palestina di Yerusalem Protes Presiden Prancis
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Ribuan warga Palestina berunjuk rasa di Kota Tua Yerusalem pada hari Jumat (30/10) menentang pembelaan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, atas hak untuk menerbitkan kartun yang dianggap menyinggung Islam.
Para pengunjuk rasa meneriakkan "Tidak ada Tuhan selain Allah, Macron adalah musuh Tuhan" dan "Muhammad, bangsamu tidak akan menyerah," setelah salat Jumat di kompleks masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam.
Dalam khotbahnya, Sheikh Ekrima Sabri mengatakan Presiden Prancis harus bertanggung jawab "atas tindakan kekerasan dan kekacauan di Prancis karena pernyataan provokatifnya terhadap Islam."
Prancis telah diguncang oleh beberapa serangan mematikan dalam beberapa pekan terakhir yang diduga terkait dengan ekstremisme Islamis, termasuk yang terbaru serangan di sebuah gereja di Nice pada hari Kamis (29/10) ketika seorang dengan pisau menewaskan tiga orang.
Bentrokan meletus di jalan-jalan Kota Tua tak lama setelah unjuk rasa antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Israel, yang menangkap tiga demonstran, kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld.
Ratusan warga Palestina juga berdemonstrasi pada hari Jumat di seluruh Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza, di mana potret Presiden Prancis dibakar dan diinjak-injak.
Komentar Macron muncul setelah seorang pria yang dicap sebagai "ekstremis Islamis" pada 16 Oktober memenggal kepala seorang guru sekolah di pinggiran kota Paris karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara.
Kartun itu adalah yang diterbitkan beberapa kali oleh majalah satir Prancis “Charlie Hebdo”, yang kantornya diserang pada tahun 2015 oleh beberapa individu yang diberi label "ekstremis Islamis."
Janji Macron untuk "tidak melepaskan kartun" memicu gelombang protes terhadap presiden dan seruan untuk memboikot barang-barang produk Prancis di beberapa negara yang mayoritas penduduknya Muslim. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...