Ribuan Warga Ramadi Mengungsi ke Baghdad

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Ribuan warga Irak yang mengungsi dari Ramadi sejak kelompok militan Negara Islam atau ISIS mengusai kota itu akhrinya diizinkan masuk ke Baghdad setelah menunggu selama beberapa hari.
Mereka mencapai Baghdad dengan menyeberangi Sungai Tigris lewat jembatan apung Bzebiz.
Pihak berwenang sempat melarang para pengungsi ini menyeberang ke Baghdad karena kekhawatiran akan dimanfaatkan para jihadis Negara Islam sebagai tameng untuk memasuki ibukota.
Para pengungsi tersebut berada dalam keadaan lapar, haus, dan lelah.
Koordinator Urusan Kemanusiaan PBB untuk Irak, Lise Grande, mengatakan kepada BBC pada Rabu (20/5) ada laporan tentang sedikitnya lima pengungsi yang meninggal saat menunggu izin untuk memasuki Baghdad.
Ada berita dua hari lalu tentang seorang pejabat setempat yang melaporkan lima orang meninggal, tiga anak-anak karena dehidrasi serta seorang tua dan seorang perempuan, kata dia kepada para wartawan.
Lebih dari 40.000 orang mengungsi di Provinsi Anbar setelah jatuhnya ibukota provinsi, Ramadi, ke tangan ISIS.
Beberapa pihak mengatakan jatuhnya Ramadi lebih merupakan kegagalan angkatan bersenjata Irak karena banyak pasukan yang meninggalkan tugas mereka, jadi bukan keberhasilan Negara Islam. (bbc.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...