Rieke Ragukan Jumlah DPT TKI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, meragukan jumlah Daftar Pemilih Tetap untuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telah diumumkan pemerintah yakni sebesar 2.010.290 orang.
"Itu sangat jauh dari jumlah sesungguhnya. Kita belum menganalisa secara mendetail dari DPT-LN yang disampaikan pemerintah, tetapi dari persoalan jumlah DPT saja sudah terdapat kejanggalan," kata dia di Jakarta, Selasa (12/11.
Dalam berbagai kesempatan, katanya, BNP2TKI di berbagai media menyatakan jumlah TKI di seluruh negara tujuan tak kurang dari 6,5 juta orang, namun DPT-LN yang diumumkan KPU hanya 2.010.290 orang.
"Kita ambil contoh Malaysia. Dari total DPT tersebut, 50 persen berada di Malaysia. Itu pun dalam kategori secara keseluruhan, padahal diperkirakan minimal ada dua juta TKI di Malaysia, terutama setelah berakhirnya masa moratorium," kata Rieke.
Sementara pengumuman KPU terhadap DPT WNI di Malaysia (termasuk TKI) total berjumlah 1.059.219 orang. Dengan perincian: . KBRI Kuala Lumpur : 402.537 orang; KBRI Johor Bahru : 326.656 orang; KJRI Kota Kinabalu : 144.901 orang; KJRI Kuching : 98.540 orang; KJRI Penang : 42.297 orang; KJRI Tawau : 44.288 orang.
"Pertanyaan mendasar, dimana jutaan TKI yang lainnya?" tanya politisi PDIP itu.
Menurut Rieke, persoalan jumlah DPT untuk TKI ini bukan sekadar perkara menggiring orang ke TPS, namun hal ini terkait hak konstitusi warga negara.
Rieke mengingatkan TKI dan keluarganya adalah salah satu penyumbang devisa terbesar. Kontribusi para TKI pada keuangan negara, APBN, tambahnya juga merupakan sumber dana untuk "pesta" demokrasi.
"Bagaimana negara mampu melindungi hak-hak TKI yang lain, apabila hak politik yang dijamin konstitusi saja terindikasi dikebiri secara sistematis," kata Rieke. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...