Rina Takahashi Pukau Penonton Jogja International Street Performance
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -- Gerak tubuhnya sangat anggun. Bagian demi bagian dalam tari tradisi Jepang dibawakan dengan apik. Keanggunan tersebut berpadu sangat serasi dengan pakaian yang dikenakan sang penari. Itulah Rina Takahashi, seorang penari Jepang yang mampu membius ratusan penonton dalam pembukaan Jogja International Street Performance 2015 pada Jumat (25/9) malam.
Malam itu, bisa dikatakan, Rina memang tampil sempurna. Rina mampu menjiwai setiap bagian dalam gerakan tari. Suasana hingar-bingar yang sebelumnya pecah karena tarian Didik Nini Thowok, seolah sirna, berganti dengan suasana hening, senyap, dan nyaris tanpa suara. Alunan musik dan gerak gemulai Rina, mengantarkan penonton ke sebuah imaji khas tradisi Jepang.
Sebelum Rina Takahashi tampil, maestro tari kontemporer Indonesia, Didik Nini Thowok, terlebih dahulu tampil sebagai sajian pembuka. Seperti biasa, Didik Nini Thowok mampu menghadirkan kejutan-kejutan, baik dalam koreografi tari maupun musik pengiringnya. Penonton pun dibuat terpingkal-pingkal dengan aksi panggung penari yang kondang namanya karena Tarian Dua Muka ini.
Jogja International Street Performance 2015 merupakan sebuah perhelatan seni-budaya berskala internasional. Acara yang diselanggarakan oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta ini menampilkan berbagai kesenian dan kebudayaan dari beberapa negara. Acara yang dihelat selama dua hari, Jum’at-Sabtu (25-26/9) ini, dapat disaksikan di dua tempat, yaitu Benteng Vredeburg dan sepanjang Jalan Malioboro.
Sebelum performance dari para pengisi acara, Jogja International Street Performance 2015 di Benteng Vredeburg dibuka oleh Didik Purwadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) DIY, selaku wakil dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dalam kata sambutan Sri Sultan HB X yang dibacakan oleh Didik Purwadi, Gubernur DIY tersebut menyampaikan sejumlah harapan atas terselengganya Jogja International Street Performance 2015 ini.
“Sebagai sebuah even pertunjukan seni bertaraf internasional, Jogja International Street Performance memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk dapat menikmati keindahan seni dan budaya dari berbagai negara. Harapannya even bertajuk Jogja International Street Performance ini mampu berperan dalam upaya memantapkan eksistensi seni-budaya Nusantara di masyarakat,” demikian kata sambutan dari Sri Sultan HB X.
Harapan Sri Sultan HB X tersebut cukup layak karena kapasitas Yogyakarta selama ini yang telah dikenal sebagai Kota Budaya. Di kota ini, beragam kesenian dan kebudayaan rutin digelar. Selain sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya, pagelaran tersebut juga mampu untuk mendongkrak pariwisata di Yogyakarta yang berbasis seni dan budaya.
“Kegiatan ini sekaligus juga membuktikan bahwa Yogyakarta layak disebut sebagai etalase seni-budaya Indonesia, di mana keanekagaraman budaya Nusantara dari Sabang sampai Merauke dan bahkan mancanegara, hidup dalam harmoni dan toleransi yang apik di kota ini,” tambah Sri Sultan HB X.
Jogja International Street Performance merupakan agenda seni-budaya bertaraf internasional yang rutin digelar oleh Dinas Pariwisata DIY. Tahun 2015 ini, Jogja International Street Performance telah memasuki usia ke-6. Tema besar yang diangkat untuk perhelatan Jogja International Street Performance 2015 adalah Jogja Dancing The City.
Perhelatan Jogja International Street Performance 2015 menghadirkan para seniman dari mancanegara, seperti dari Spanyol, India, Srilanka, Jepang, Korea, Malaysia, Kamboja, Thailand, Filipina, dan Singapura. Dari sisi tuan rumah, berbagai seni-budaya dari segenap penjuru Nusantara akan dihadirkan dalam acara ini, seperi seni-budaya dari Kalimantan, Bandung Jakarta, Malang, dan Yogyakarta.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...