Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 04:49 WIB | Minggu, 19 Januari 2025

Rincian Perjanjian Gencatan Senjata Gaza Enam Pekan antara Israel dan Hamas

Orang-orang menonton siaran langsung konferensi pers yang disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, di sepanjang jalan di Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada tanggal 15 Januari 2025, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel dalam tahap pertama gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang menyusul 15 bulan perang di Gaza, kata perdana menteri Qatar pada tanggal 15 Januari. (Foto: AFP)

DOHA, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar mengumumkan kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari daerah kantong tersebut.

Kesepakatan tersebut berlaku selama enam pekan dan akan mulai berlaku pada hari Minggu (19/1), 19 Januari. Rincian perjanjian tersebut, yang dipublikasikan oleh Presiden Joe Biden dalam pidatonya pada hari Rabu (15/1), sangat mencerminkan kesepakatan yang diusulkannya tahun lalu.

Pertukaran Tahanan dan Sandera

Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya sebagai ganti setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.

Sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun akan dibebaskan terlebih dahulu. Ini akan menjadi pembebasan 33 warga Israel dalam 42 hari pertama kesepakatan.

Menurut sumber, jumlah total warga Palestina bisa mencapai 1.650.

Warga yang mengungsi dari Gaza utara bisa kembali mulai tanggal 22 Januari.

Negosiasi tentang Koridor Philadelphia

Israel akan secara bertahap menarik diri dari Netzarim dan Koridor Philadelphia.

Sumber mengatakan bahwa Israel menginginkan peran pengawasan di koridor Philadelphia, yang ditolak dalam kesepakatan gencatan senjata terakhir bersamaan dengan permintaan Israel untuk perwakilan tetap di Perlintasan Rafah.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya mengatakan bahwa Hamas telah mengajukan permintaan "menit-menit terakhir" untuk mengubah penempatan pasukan Israel di koridor yang membentang di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.

"Karena desakan kuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hamas mengabaikan permintaan menit-menit terakhirnya untuk mengubah penempatan pasukan (militer Israel) di Koridor Philadelphia," kantor Netanyahu menambahkan.

Tahap dua

Negosiasi untuk tahap dua perjanjian akan dimulai pada hari keenam belas gencatan senjata. Tahap ini akan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.

Bantuan untuk Gaza

Enam ratus truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama enam pekan gencatan senjata. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa "sangat penting" bahwa gencatan senjata menghilangkan hambatan pengiriman bantuan saat ia menyambut baik kesepakatan tersebut.

Penyeberangan Rafah diharapkan akan dibuka mulai 16 Januari, kata sumber. (dengan Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home