RIoT 2018, Pamerkan Produk Unggulan Anak Bangsa di Bidang IoT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sukses dengan Hackathon Republic of Internet of Things (RIoT) pada tahun 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menggelar RIoT, hasil kerja sama dengan Makestro sebagai komunitas pengembang IoT Indonesia. Penyelenggaraan RIoT 2018 yang bertajuk Makers Make Nation ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap implementasi Internet of Things di Indonesia dalam menghadapi Indonesia Siap 4.0.
Melalui siaran pers Kemenkominfo, 8 November 2018, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan pemerintah terus berupaya menjalankan fungsi sebagai fasilitator dan akselerator, dengan mendukung Industri IoT agar dapat menjadi isu nasional.
“Selama ini kita lihatnya pemerintah fokus kepada startup digital, padahal di belakangnya ada supporting industry IoT yang sudah jadi bagian hidup kita. Sejak tahun lalu sudah kita dorong supaya bisa jadi isu nasional,” ia menjelaskan dalam Konferensi Pers Republic of Internet of Things 2018 di Ruang Ruslan Abdul Gani Gedung Utama Kementerian Kominfo, Jakarta, 8 November.
Menurut Dirjen Aptika, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan kementerian, lembaga dan stakeholders lain untuk menciptakan marketspace bagi para makers IoT. “Selama ini banyak yang mendesain di sini, tapi prototype-nya di luar. Ide itu cepat berkembangnya, butuh penyempurnaan yang baik. Supaya pergerakan inovasinya cepat, pemerintah ingin sediakan makerspace biar komunitas IoT tumbuh. Kalau kita buat peluang besar bagi anak-anak muda berkarya, akan terciptakan solusi bagi permasalahan di negara kita lewat IoT,” katanya.
Lebih lanjut, Dirjen Semuel menyatakan Kementerian Kominfo saat ini tengah menyusun standar bagi IoT. “Disusun oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) bersama dengan komunitas, untuk menjadi pegangan dalam industri IoT,” ia mengungkapkan.
Mengusung konsep pameran dan showcasing produk karya anak bangsa, puncak gelaran RIoT 2018 akan diselenggarakan pada tanggal 24-25 November di Hall Senayan City, Jakarta. Menurut Veronica dari Makestro, sejak awal September ada sekitar 280 tim dengan dari berbagai daerah di Indonesia yang telah memasuki tahap 50 besar untuk kemudian disisihkan lagi menjadi 30 besar.
“Ada yang submit dari Aceh, Majene Sulawesi Barat, dan dari Bima NTB. Kami harapkan ini tidak menjadi lomba saja, tapi benar-benar cara memberikan solusi yang tepat sasaran,” kata Veronica.
Penyelenggaraan RIoT 2018, menurut Veronica ditujukan untuk meningkatkan kepedulian ekosistem makers dan arti penting pergerakan ekosistem Indonesia untuk mendukung program Indonesia Siap 4.0. “Selain itu juga untuk menyediakan peluang bagi makers di Indonesia yang sejak 4 tahun terakhir telah menunjukkan pergerakan angka yang signifikan. Kita sama-sama bantu agar tidak sekadar sampai tahap prototyping, tapi siap dipasarkan secara massal,” Veronica menjelaskan.
Makestro juga bekerja sama dengan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) untuk mempromosikan bakat anak muda Indonesia untuk ranah mereka terkait internet of things.
Pameran RIoT 2018 ini meliputi 10 topik, yaitu agrikultur, logistik, energi dan utilitas, industrial IoT, keamanan, kesehatan, fintech, building automation, fleet management, dan transportasi.
Dalam pameran kali ini, pengunjung juga dapat belajar langsung tentang IoT dari hardware hingga pembuatan apliksi android, ataupun ingin mengetahui lebih banyak tentang hal yang dibutuhkan startup seperti cara mendapatkan investasi, riset pasar, memasarkan produk hingga membuat rancangan produk IoT baik dari pemilihan konektivitas maupun cloud service, dapat belajar langsung melalui sesi Breakout Class full-day. (kominfo.go.id)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...