Riset: Kekristenan Menguat di Amerika Serikat
AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM - Universitas Harvard dan Universitas Indiana Bloomington dalam riset mereka menyebutkan kekristenan tumbuh pesat di Amerika Serikat, seperti dilaporkan The Federalist bulan lalu.
Dalam artikel The Federalist berjudul "New Harvard Research Says U.S. Christianity Is Not Shrinking, But Growing Stronger" dijelaskan riset ini tidak membuktikan kuatnya sekularisasi di negara industri seperti Amerika Serikat. Baik dalam hal praktik dan kepercayaan aktual. Peneliti menyatakan agama terus menikmati intensitas yang terus-menerus dan luar biasa di Amerika Serikat.
Gereja Protestan arus utama memang jumlahnya menurun cepat. Tetapi itu tidak berarti orang meninggalkan iman sama sekali. Mereka berpindah ke gereja lain yang lebih Injili. Dalam beberapa hal, mereka bahkan berkembang. Inilah yang ditemukan penelitian baru ini.
Riset ini menunjukkan persentase orang Amerika Serikat dalam praktik imannya sangat gigih sepanjang 50 tahun terakhir. Mereka menghadiri gereja lebih dari sekali dalam seminggu dan berdoa setiap hari. Menerima Alkitab sepenuhnya dapat diandalkan dan menjadi petunjuk bagi kehidupan mereka.
Sepertiga orang Amerika berpendapat bahwa Alkitab adalah firman Allah yang sebenarnya. Para peneliti ini menemukan persentase orang Amerika yang paling bersemangat dan serius dalam iman sebenarnya meningkat sedikit tetapi membuat Amerika Serikat bahkan lebih luar biasa dari waktu ke waktu.
Satu dari tiga orang Amerika Serikat berdoa beberapa kali dalam sehari. Sementara satu dari 15 orang melakukannya, dibandingkan dengan negara lain. Orang Amerika Serikat menghadiri kebaktian di gereja lebih dari sekali dalam seminggu. Hal ini dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara industri tertinggi, dan tiga kali lebih tinggi dari rata-rata negara yang sebanding.
Ini menandakan orang-orang menanggapi iman mereka secara serius menjadi proporsi yang lebih besar.
Pada 1989, ada 39 persen dari mereka yang beragama memiliki keyakinan dan praktik yang kuat. Saat ini, ini 47 persen dari semua kelompok keagamaan. Ini semua memiliki dampak penting bagi politik. Blok konservatif tidak menyusut. Namun, tumbuh di antara umat beriman. Hal ini menurunkan pengaruh blok liberal pada banyak pemilu penting baru-baru ini di Amerika Serikat.
(sociologicalscience.com/thefederalist.com/christianpost.com)
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...