Ritual "Bakar Naga" Akhiri Perayaan Cap Go Meh di Pontianak
PONTIANAK, SATUHARAPAN.COM - Ritual "bakar naga" di kawasan Pemakaman Yayasan Bhakti Suci Pontianak, di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, menandai berakhirnya perayaan Imlek dan Cap Go Meh Tahun 2020 di provinsi itu.
"Replika naga-naga ini sebelum menjalani ritual dibakar, terlebih dahulu menjalani ritual naga tutup mata yang dilakukan oleh seorang dukun yang telah dimasuki roh kera sakti," kata Edi salah seorang pengurus Kelenteng Kwan Tie Bio di Pontianak, Minggu (9/2).
Menurut kepercayaan warga Tionghoa, replika naga yang telah mengikuti ritual naga buka mata harus dibakar agar tidak membuat bahaya bagi pemain naga tersebut.
Tujuan dari ritual bakar naga adalah untuk mengembalikan lagi arwah naga yang telah diundang untuk membersihkan roh-roh jahat di bumi, Kota Pontianak dan Kalbar umumnya, lalu dikirim kembali lagi ke kayangan dengan cara dibakar.
Data dari Kelenteng Kwan Tie Bio, tercatat sebanyak 22 replika naga yang mengikuti ritual naga tutup mata di kelenteng Kwan Tie Bio, satu di antaranya adalah replika naga borneo, dan setelah itu akan dibawa ke Pemakaman Yayasan Bhakti Suci menjalani ritual bakar naga.
"Ada sebanyak 24 naga yang mengikuti ritual buka mata, dan 22 naga hari ini yang ikut ritual naga tutup mata di Kelenteng Kwan Tie Bio, sisanya di kelenteng lain, setelah itu menjalani ritual bakar naga," ujar Edi.
Adapun 22 replika naga yang mengikuti ritual bakar naga adalah naga dari Yayasan Budhi Pekerti, Naga Permata, Naga Bhakti Sui Beliung, Naga Sinar Surya, Suhu Achai 168, Naga Persahabatan, Naga Panca Bhakti, Naga Tenaga Baru, Naga Pelangi, Naga Hot Forex Vois Dragon Sport, Naga Sinar Berkah, Naga Cemerlang Dragon Dance, Naga Makmur, Naga Mustika Jaya, Naga Sinar Pangeran, Naga Kota Baru, Perkumpulan seni Permainan Naga dan Barongsai Kalbar, Naga Pemadam Kebakaran Merdeka, Pegelaran Naga RPAK, Naga Borneo, Naga Dewa Chikung, dan Naga Perdamaian.
Sementara itu, Ketua Panitia Cap Go Meh Pontianak Tahun 2020 Herdy Pangestulin berharap dengan selesainya perayaan Cap Go Meh Tahun 2020, maka negara Indonesia akan lebih aman, tenteram, termasuk bebas dari Virus Corona, dan tidak ada bencana di Pontianak, serta Indonesia pada umumnya.
"Semoga kita semua sehat, aman dan bisa hidup dengan tenteram di tahun tikus logam ini," ujarnya. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...