Robin Li, Pemilik Baidu.com, Terkaya di China
SHANGHAI, SATUHARAPAN.COM – Robin Li, pendiri baidu.com dinobatkan sebagai orang terkaya di China pada Rabu (4/12) oleh Bloomberg Millionaire Index.
Menurut Bloomberg Millionaire Index tersebut kekayaan yang diraih Robin mencapai Rp 752,586 triliun (63,6 miliar dolar AS). Robin merupakan pendiri mesin pencari internet pertama buatan China, Baidu, dan dia juga menjadi individu terkaya di ekonomi terbesar kedua di dunia.
Kekayaan bersih Li, masih menurut Bloomberg Millionaire Index, telah naik sebesar Rp 56,864 triliun (4,8 miliar dolar AS) atau 65 persen, Rp 144,881 triliun menjadi (12,233 miliar dolar AS).
Sementara itu Wang, yang tahun sebelumnya merebut posisi teratas, telah mengalami peningkatan kekayaan dengan jumlah nominal 2,9 miliar dolar AS (Rp 34,353 miliar), menjadi 12,2 miliar dolar AS (Rp 144,521 miliar).
Wang bisa merebut kembali posisi teratas setelah dia menjual saham di AMC Entertainment Holdingsm, rantai bioskop AS yang dia beli seharga 2,6 miliar dolar AS (30,849 miliar rupiah) pada 2012.
Lucy Zhang, seorang analis di kelompok konsultasi internet Iresearch mengatakan AMC pekan ini mengatakan pihaknya berencana untuk menaikkan keuntungan sebanyak 368 juta dolar AS (Rp 4,366 miliar), dengan cara ekspansi pada telepon pintar dan tablet ditambah posisi dominan di pasar pencarian desktop telah mendorong saham Baidu naik sebesar 69 persen dalam enam bulan terakhir.
“Baidu mengalami perkembangan cukup pesat, apalagi dengan ditampilkannya lintas aplikasi pencarian telah berkembang sangat cepat,” kata Zhang.
Saat ini Baidu menguasai hampir 81 persen mesin pencarian yang ada di China, mulai dari periode Juni hingga Oktober 2013. Pada peringkat kedua ada Qihoo 360 dengan nilai 10,1 persen.
Nama Baidu diambil dari sebuah puisi Cina dari Zaman Dinasti Song, ini merupakan perusahaan yang awalnya hanya terdiri dari sepuluh orang staf, dan kini hampir memiliki karyawan yang kurang lebih 17.000 orang.
Kekayaan Li sebagian besar dari kepemilikan saham Li di Baidu sebesar 20,8 persen.
Miliarder 45 tahun tersebut memiliki kepemilikan saham sebesar satu persen dari 360buy Jingdong Mall, sebuah toko online Cina yang memiliki pendapatan sebesar 3,9 miliar dolar AS (Rp 46,213, triliun) pada 2012.
Li, yang juga dikenal sebagai Li Yanhong, mengatakan pada Oktober bahwa perusahaannya akan terus berinvestasi secara agresif di pencarian mobile.
Li Yanhong menekankan saat ini pihaknya terus berinvestasi secara agresif pada sistem pencarian untuk internet mobile. Li optimis bahwa pelanggan mobile phone miliknya naik menjadi 50 persen menjadi 330 juta pengguna.
“Kami mungkin menginvestasikan lebih banyak dari salah satu pesaing di bagian depan ponsel-cari,” kata Li.
Baidu, menurut juru bicaranya, Kaiser Kuo, saat ini juga menjajaki pembiayaan internet, Baifa, dana ini dikelola oleh China Asset Management. Keuntungan yang telah diraih Baifa sebanyak satu milyar yuan (Rp 1,95 miliar) pada tahun lalu, dengan keuntungan tersebut sebanding dengan banyaknya pelanggan yang mencapai lebih dari 120.000 pelanggan. (scmp.com)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...