Robot Memulai Misi Ambil Bahan Bakar Mang Meleleh dari PLTN Fukushima, Jepang
FUKUSHIMA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah robot yang dapat diperpanjang memulai misi dua pekan pada hari Selasa (10/9) untuk mengambil sampel pertama serpihan bahan bakar yang meleleh dari dalam salah satu dari tiga reaktor yang rusak di PLTN Fukushima Daiichi, Jepang.
Bahan bakar yang sangat radioaktif dan material lain di dalam reaktor meleleh ketika gempa bumi dan tsunami besar pada tahun 2011 merusak sistem pendingin PLTN.
Operator pembangkit listrik, Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), sebelumnya telah menggunakan robot kecil untuk memeriksa bagian dalam reaktor, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka mengumpulkan sampel puing yang meleleh dalam apa yang akan menandai dimulainya bagian paling menantang dari penghentian operasional pembangkit listrik selama beberapa dekade.
Misi tersebut awalnya dijadwalkan untuk dimulai pada 22 Agustus tetapi ditangguhkan ketika para pekerja menyadari bahwa lima pipa sepanjang 1,5 meter yang akan digunakan untuk mendorong robot ke dalam reaktor telah disusun dalam urutan yang salah, kata TEPCO.
Peralatan tersebut dipasang kembali dalam urutan yang benar untuk upaya hari Selasa (10/9), kata perusahaan tersebut.
Begitu berada di dalam bejana reaktor, robot dioperasikan dari jarak jauh dari lokasi yang lebih aman.
Robot, yang dijuluki "telesco," dapat memanjang hingga sekitar 22 meter (72 kaki), termasuk pipa yang mendorongnya dari belakang, untuk mencapai gundukan bahan bakar yang meleleh, di mana ia akan menggunakan penjepit untuk mengumpulkan serpihan berukuran kurang dari tiga gram (0,1 ons). Diperkirakan butuh waktu sekitar dua pekan untuk mendapatkan pecahan tersebut.
Diperkirakan 880 ton bahan bakar cair yang sangat radioaktif masih berada di tiga reaktor.
Juru bicara utama pemerintah Yoshimasa Hayashi mencatat bahwa misi tersebut menandai dimulainya fase tersulit dari pembersihan Fukushima Daiichi. "Pemerintah akan menangani penonaktifan dengan tegas dan bertanggung jawab hingga akhir," katanya.
Pemerintah dan TEPCO telah menetapkan target 30 hingga 40 tahun untuk pembersihan, meskipun ada kritik bahwa target tersebut tidak realistis. Belum ada rencana khusus untuk pembuangan penuh puing bahan bakar yang meleleh atau penyimpanannya yang telah diputuskan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Arjun Erigaisi Raih 2801 Elo Duduki Empat Besar Pecatur Duni...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pecatur India Arjun Erigaisi meraih 2801 Elo, membuatnya kini menempati e...