Roket Pemberontak Serang Pangkalan Rezim Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Dua orang tewas dan 14 orang cedera pada Kamis (13/8) dalam serangan pemberontak roket yang jarang terjadi di ibu kota provinsi basis Presiden Bashar al-Assad, kata kelompok pemantau.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemberontak yang ditempatkan di sekitar kota Latakia menembakkan roket ke pusat kota dan di sepanjang pantai.
"Setidaknya dua orang tewas dan 14 orang terluka ketika roket jatuh di dekat bangunan Dar al-Ifta di tengah kota," kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.
Dia mengatakan kelompok pemberontak - sebagian besar dari kelompok-kelompok Islam - mengambil posisi menghadap kota dan menembakkan roket sebelum mengendalikan beberapa kota.
Kantor berita resmi Suriah SANA melaporkan bahwa "beberapa orang terluka pada Kamis (13/8) pagi ketika roket jatuh di Latakia dan menyebabkan kerusakan material."
Saluran televisi pemerintah Al-Ikhbariya memperlihatkan gambar jalanan kota dengan beberapa mobil terbakar, melaporkan bahwa itu adalah adegan serangan roket.
Asap hitam yang mengepul tebal keluar dari kendaraan yang hangus ketika truk pemadam kebakaran melaju di jalan dan orang-orang bergegas berjalan pergi.
Pada tanggal 25 Mei, empat orang tewas dalam ledakan besar di kota Latakia, yang beberapa sumber mengaitkannya dengan kelompok pemberontak.
Sebuah aliansi pemberontak termasuk Al-Qaeda Suriah yang berafiliasi dengan Front Al-Nusra merayap menuju provinsi Latakia dari Sahl al-Ghab, dataran strategis yang dekat dengan provinsi Hama.
Tentara Conquest hanya dua kilometer (lebih dari satu mil) jauhnya dari markas militer regional rezim di kota Jureen.
Jika pemberontak berhasil menangkap Jureen, mereka akan dapat maju ke pegunungan Latakia dan membom beberapa komunitas dari sekte Alawite Assad, sebuah cabang dari Islam Syiah.
Wilayah pesisir barat Suriah sebagian besar telah terhindar dari kekerasan yang melanda negara itu sejak pemberontakan yang dimulai pada Maret 2011.
Banyak orang Suriah mengungsi ke daerah tetangga akibat kekerasan dan beberapa usaha bisnis telah pindah ke tempat yang relatif aman. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...