Rolling Stones Wujudkan Gelar Konser Bersejarah di Kuba
HAVANA, SATUHARAPAN.COM - Rolling Stones akhirnya mewujudkan impian menggelar konser di Havana, Kuba, Jumat, 25 Maret malam. Grup band asal Inggris itu memainkan lagu-lagu terkenal mereka di hadapan ribuan penonton Kuba, yang melarang musik rock asing selama beberapa dekade terakhir.
Mick Jagger, vokalis Rolling Stones, seperti diberitakan rollingstone.com, menyapa lebih kurang 500.000 penggemar yang memadati Ciudad Deportivo de la Habana di Havana, ibu kota Kuba, dalam bahasa Spanyol, sebelum membuka penampilan mereka dengan lagu terkenal dari 1968, Jumpin' Jack Flash.
Banyak dari mereka yang hadir di konser gratis tersebut adalah penggemar-penggemar lama, yang selama bertahun-tahun harus menyembunyikan kecintaan mereka kepada Stones dan grup-grup musik lain. Konser itu berlangsung beberapa hari setelah kunjungan bersejarah dari Presiden Barack Obama.
Puluhan ribu warga Kuba, seperti dilaporkan BBC, mengantre berjam-jam untuk masuk ke lokasi pertunjukan yang sangat besar. Sebagian besar mengenakan T-shirt dengan logo lidah ikonik, yang memang identik dengan Rolling Stones.
"Halo, Havana. Selamat malam, warga Kuba," kata Mick Jagger sebelum memulai pertunjukan yang dinanti-nanti.
Pertunjukan musik itu dilihat sebagai satu lagi tanda perubahan nyata di pulau tersebut. Sampai 15 tahun lalu, pemerintah komunis Kuba melarang sebagian besar musik rock dan pop Barat yang disebut subversif dan bentuk degradasi moral.
Namun, Kuba sudah berubah signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam 18 bulan terakhir seiring dengan semakin cepatnya proses pendekatan dengan Amerika Serikat, kata Will Grant dari BBC di Havana.
Penggemar datang dari berbagai bagian Kuba dan negara lain untuk menjadi saksi momen yang disebut bersejarah oleh sebagian orang. Tak mengherankan, menurut rollingstone.com, sepanjang pergelaran terlihat berkibar bendera Meksoko, Argentina, hingga bendera Inggris, selain bendera Kuba.
"Dulu dilarang. Kami tak bisa mendengar The Beatles atau penyanyi-penyanyi dari Amerika Latin, kini kami boleh mendengar apa yang kami ingin dengar," kata seorang penggemar kepada BBC.
Rolling Stones merilis video singkat untuk mengatakan bahwa konser mereka adalah tanda perubahan di Kuba. "Waktu mengubah segalanya, sehingga kami senang bisa berada di sini," kata Mick Jagger.
Pemerintah Kuba mengatakan sekitar setengah juta orang menonton konser pertama band asal Inggris itu di Kuba.
Rolling Stones, yang digawangi Mick Jagger (vokalis, harmonika), Keith Richards (gitar), Ronnie Wood (gitar), dan Charlie Watts (drum), menggelar tur di Amerika Latin awal tahun ini. Pada 7 Februari lalu, grup band asal Inggris itu menggelar konser tiga malam di Argentina Estadio Unico, dan penggal pertengahan lalu di Mexico City.
Mereka membawakan lagu-lagu terkenal mereka, di antaranya Angie, Paint It Black, Honky Tonk Women, You Got the Silver, Midnight Rambler, Miss You, Brown Sugar. Dalam konser di Havana, Rolling Stones memberikan bonus dua lagu, You Can't Always Get What You Want dan Satisfaction.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...