Romo Widyo: Saya Tidak Akan Meninggalkan Saudara Sendirian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Romo Widyo, Romo Paroki Gereja Katholik Damai Kristus Tambora, setia menemani Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia beribadah di seberang istana presiden. Pada Minggu (29/9) Romo Widyo kembali ikut ibadah dua mingguan di seberang Istana Merdeka Jakarta, meminta perhatian pemerintah pusat atas penyegelan gedung gereja GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia.
Dalam sambutannya Romo Widyo menegaskan, bahwa dia akan tetap mendampingi kedua jemaat Gereja ini berjuang menuntut haknya dalam beribadah di gedungnya sendiri yang sah. “Saya tidak akan meninggalkan saudara-saudara sendirian, karena Tuhan juga tidak pernah meninggalkan kita sendirian,” demikian dikatakan Romo Widyo.
“Mungkin kita seringkali dalam hati, lelah berjuang, sudah beberapa tahun di sini, terkena panas dan hujan. Tetapi kita tidak boleh menyerah, karena kekuatan kita adalah dari Tuhan. Santo Paulus katakan, kalau Tuhan dipihak kita, siapakah lawan kita. Semuanya telah Tuhan selenggarakan, ini adalah proses kehidupan, termasuk saya, diproses, dibentuk, supaya semakin lama semakin kuat.” tambah dia yang datang bersama pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Romo Widyo menyampaikan dukungannya dan sempat terhenti sejenak, “Tetap berjuang, kepada seluruh yang berkumpul di sini, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, tetap berjuang. Kami berdoa, kami bersama-sama. Dan mudah-mudahan ... saya tidak akan pernah meninggalkan saudara-saudara sendirian, karena Tuhan juga tidak meninggalkan kita sendirian. Kita hanya meniru yang Tuhan Yesus lakukan. Itu pula yang kita lakukan”.
PMKRI Cabang Jakarta Pusat, nyatakan dukungan Ibadah di Seberang Istana
Fernandes Nato bersama lima orang pengurus PMKRI Jakarta Pusat yang datang bersama Romo Widyo, menyatakan dukungan bagi ibadah yang dilakukan GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di seberang istana.
Fernandes Nato dalam sambutannya mengatakan, “kami datang untuk ikut ambil bagian kami di sini untuk bersama-sama dan mendukung saudara-saudara.” Lebih lanjut kata dia, “Semua warga negara Indonesia berhak beribadah dengan aman, haknya dijamin UUD. Tugas kitalah memastikan semua warga negara terlindungi dan terjamin haknya, baik itu Kristen, Islam, Penganut Kepercayaan Lokal, Hindu, Budha dan semua keyakinan lainnya."
Salah satu pengurus PMKRI juga turut terlibat dalam memimpin jemaat dan simpatisan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, seusai Ibadah di seberang Istana.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...