Romo Yohanes Sebut Paus ke RI Oktober, Dubes RI-Vatikan Klarifikasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Romo Yohanes Indrakusuma CSE, pada hari Minggu (10/5) mengatakan bahwa Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada bulan Oktober tahun ini.
“Saudara saudari yang terkasih dalam Kristus, kalau jadi, ada rencana bulan Oktober nanti Paus akan datang ke Indonesia,” kata Romo Yohanes pada pembukaan homilinya dalam Perayaan Ekaristi Minggu Paskah V, yang diitayangkan langsung dari Kapela Maria Bunda Karmel, Lembah Karmel, Cikanyere, Jawa Barat, hari Minggu (10/5).
Tetapi karena situasi ini, lanjut Romo Yohanes mengakui, tidak mengetahui pasti apakah jadi atau tidak kunjungan Paus tesebut.
“Tapi seandainya jadi datang, siapa di antara kamu yang ingin bertemu dengan Paus? Saya kira semua mau ya. Saya kira semua mau bertemu dengan Paus,” tanyanya kepada umat yang mengikuti misa live streaming melaui channel resmi Youtube Karmel Eliarta.
Romo Yohanes mengingat ketika Paus Yohanes Paulus ke-2 pada berapa tahun yang lalu datang ke Indonesia. Dia menceritakan, ada seorang yang akhirnya sempat berjabat tangan dengan Paus dan mencium tangannya hingga tidak dicuci tangannya berhari-hari.
“Waduh, dia begitu bahagianya, ‘ih.. tangan ini pegang tangan Paus, mua... mua… mua…’,” kisah Romo Yohanes menggambarkan orang itu yang satu minggu tangannya tidak dicuci supaya bekas jabat-tangannya dengan Paus tidak hilang.
Romo Yohanes mengatakan, bahwa ini baru Paus, dan kalau misalnya ada seorang lebih besar lagi bagaimana? Menurutnya, paus itu tidak mungkin bisa bertemu dengan semua orang, tetapi Dia yang disembah paus, yang dipuji paus, Dia mengatakan “Datanglah kepada-Ku.”
“Yaitu Tuhan Yesus sendiri. Datanglah kepada-Ku dan Dia ingin supaya kita juga menjadi sahabat-sahabat-Nya. Kalau kita boleh bersahabat dengan Paus itu sudah luar biasa,” kata Romo Yohanes yang disaksikan oleh 10.449 penonton.
Mendengarkan langsung informasi kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dari Romo Yohanes itu, kemudian satuharapan.com menghubungi sejumlah pihak untuk dimintai konfirmasinya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Antonius Agus Sriyono, dalam komunikasi jaringan telepon WhatsApp langsung dari Vatikan, memberikan klarifikasi kepada satuharapan.com bahwa Sri Paus menunda berkunjung ke Indonesia pada tahun ini dikarenakan masih dalam situasi pandemi COVID-19.
“Jadi begini, kunjungan Paus ke Indonesia sudah pasti ditunda, tidak tahun ini. Kemungkinan tahun 2021 kalau situasi sudah kembali normal,” kata Dubes Agus dari Vatikan kepada satuharapan.com di Jakarta, hari Minggu (10/5).
Agus mengatakan bahwa pada tahun ini tidak memungkinkan paus berkunjung ke Indonesia. Namun juga tidak dapat dipastikan pada bulan berapa paus ke Indonesia di tahun 2021 mendatang.
“Paus mengatakan kalau keadaan sudah membaik. Tidak mungkin tahun ini. Yang jelas tahun ini ditunda,” katanya menegaskan.
Sebelumnya pada awal tahun 2020, Antonius Agus Sriyono, hari Selasa (28/1), menyampaikan surat undangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia.
Seperti dilansir dari akun Facebook KBRI untuk Takhta Suci Vatikan, Dubes RI itu menyerahkan surat undangan resmi dari pemerintah Indonesia pada pertemuan dengan Kardinal Parolin, Sekretaris Negara Takhta Suci, pada hari Selasa, 28 Januari 2020 di Vatikan.
Kabar resmi dari Vatikan itu direspons baik oleh berbagai kalangan. Meskipun sebelumnya juga berita tentang surat undangan Presiden Jokowi kepada Paus Fransiskus diragukan oleh sejumlah pihak karena belum dapat dipastikan kebenarannya.
Akun facebook Rinaldi Ulaan, mengatakan “terjawab sudah pertanyaan saya dengan berita ini. Bapa Suci Fransiskus kami menantikan kunjunganmu ke Indonesia,” tulisnya pada Selasa (28/1).
“Mugi mugi Bapa Suci berkenan berkunjung ke Indonesia... Amin mohon ijin share njeh,” tulis akun Methodeus Basuki pada postingan gambar tersebut.
Kabar Penundaan Sejak Maret 2020
Sejak seluruh dunia bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19, Indonesia juga mengumumkan dua pasien pertama yang terjangkit COVID-19, pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Setelah itu masyarakat dikabarkan juga mengenai penundaan kunjungan Paus ke Indonesia yang direspons banyak pihak.
Salah satunya Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI) yang memaklumi penundaan kunjungan kenegaraan dan pastoral dari pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus ke Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya yang direncanakan pada September 2020.
Ketua Forkoma PMKRI, Hermawi Franzizkus Taslim, Rabu (11/3), memaklumi hal kepastian penundaan tersebut setelah diberitakan oleh majalah daring Katolik Indonesia (hidupkatolik.com) pada Rabu, yang kemudian dikonfirmasi pada sumber di Roma, yakni Sekretaris Dewan Kepausan Bidang Dialog Antarumat Beragama, Padre Marco.
Taslim menduga penundaan tersebut berkaitan dengan virus corona (COVID-19) yang masif di Italia dan juga beberapa kasus di Indonesia khususnya Jakarta. "Hal ini pasti berdampak langsung dengan Vatikan yang berada di jantung kota Roma," ujarnya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...