Ronald dan Melati Terhenti di Jerman Terbuka
MULHEIM, SATUHARAPAN.COM – Pasangan ganda campuran, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti terhenti di perempat final Yonex German Open 2015 (Bulu Tangkis Jerman Terbuka 2015) pada laga yang berlangsung Jumat (27/2) malam WIB, di RWE Sportscenter, Mulheim, Jerman.
Melawan unggulan satu asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, Ronald/Melati sempat memberi perlawanan meski akhirnya harus kalah 13-21 di set pertama.
Di set kedua, Ronald/Melati membuka peluang dengan unggul jauh 6-1, dari lawan. Keduanya tampil meyakinkan dengan terus memberikan serangan kepada Fischer/Christinna. Sayang Ronald/Melati justru tersusul 11-10 dan harus kembali tertinggal, sebelum akhirnya kalah 19-21.
Seusai pertandingan pasangan ini mengomentari terlalu banyak personal error (kesalahan pribadi) yang mereka lakukan sehingga kalah dari pasangan Denmark tersebut
“Tadi kami banyak blank di lapangan, padahal sudah unggul jauh juga. Buang-buang poinnya juga gampang banget, padahal untuk menghasilkan poin kita harus susah payah,” kata Melati.
“Lawan mereka jelas masih kesulitan ya kita, dari teknik, tenaga dan pengalaman. Tapi tadi sebisa mungkin kami bisa mengimbangi mereka. Kalau ditanya pengen menang ya pasti ingin menang, lawan pemain top. Tapi tadi sih kelihatan, pengalaman yang bicara. Kami masih banyak yang harus ditingkatkan, harus latihan lebih giat lagi,” Ronald menambahkan.
Pelatih ganda campuran, Edwin Iriawan menjelaskan penampilan Ronald/Melati belum cukup matang untuk menghadapi atlet sekelas Fischer/Christinna. Masih banyak hal yang perlu ditingkatkan kedepannya, untuk menunjang penampilan mereka.
“Kalau dilihat secara level memang lawan masih jauh di atas. Tapi Ronald/Melati harus bersiap, karena suatu saat mereka akan bertemu lawan yang seperti ini atau bahkan lebih sulit. Ronald/Melati masih belum matang untuk menghadapi Fischer/Christinna. Tapi secara permainan saya optimis, peluang Ronald/Melati kedepannya akan sangat bagus,” kata Edwin. (badmintonindonesia.org).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...