Rudal Balistik Rusia Serang Rumah-rumah di Odesa, Ukraina, 16 Orang Tewas
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Serangan rudal balistik Rusia menghantam rumah-rumah di kota Odesa, Ukraina selatan pada hari Jumat (15/3), diikuti oleh rudal kedua yang menargetkan petugas pertolongan pertama yang tiba di lokasi kejadian, kata para pejabat. Sedikitnya 16 orang tewas.
Serangan itu terjadi ketika masyarakat Rusia mulai memberikan suaranya dalam pemilihan presiden yang hampir pasti akan memperpanjang kekuasaan Vladimir Putin enam tahun lagi setelah ia menghancurkan perbedaan pendapat, dan ketika perang di Ukraina memasuki tahun ketiga.
Korban tewas termasuk seorang paramedis dan pekerja layanan darurat. Setidaknya 53 orang lainnya terluka akibat rudal Iskander-M, kata para pejabat.
Setidaknya 10 rumah di Odesa dan beberapa peralatan layanan darurat rusak akibat serangan tersebut, yang memicu kebakaran, menurut pejabat darurat dan Gubernur daerah Oleh Kiper.
Taktik menembakkan rudal kedua di lokasi yang sama, yang bertujuan untuk mengenai tim penyelamat, dalam istilah militer dikenal sebagai double tap. Serangan seperti ini sering kali menimpa warga sipil.
Kiper mengumumkan bahwa hari berkabung di Odesa diadakan pada hari Sabtu (16/3) hari berkabung kedua dalam waktu kurang dari dua pekan.
Pada tanggal 2 Maret, sebuah pesawat tak berawak Rusia menyerang sebuah gedung bertingkat, menewaskan 12 orang, termasuk lima anak-anak.
Moskow telah berulang kali mengklaim bahwa pasukannya tidak menargetkan wilayah sipil, meskipun terdapat bukti kuat yang menyatakan sebaliknya.
Sejak musim panas lalu, Rusia telah meningkatkan serangannya terhadap Odessa, kota pelabuhan di selatan dengan populasi sekitar satu juta jiwa.
Serangan-serangan tersebut terutama menargetkan infrastruktur pelabuhan, yang bertujuan untuk mengganggu ekspor barang setelah Ukraina berhasil memulihkan navigasi maritim dengan serangkaian operasi yang sukses di Laut Hitam.
Para pejabat Moskow juga mengklaim bahwa mereka menargetkan fasilitas tempat penyimpanan drone laut Ukraina untuk menyerang Armada Laut Hitam Rusia.
Pelabuhan di kawasan Odesa adalah kunci dari perjanjian internasional tahun lalu yang mengizinkan Ukraina dan Rusia mengirimkan gandum mereka ke seluruh dunia.
Penduduk Odesa sebagian besar berbicara bahasa Rusia, dan masa lalu kota ini terkait dengan beberapa tokoh paling dihormati di Rusia, termasuk Catherine yang Agung, penulis Leo Tolstoy, dan penyair Anna Akhmatova.
Katedral Ortodoks di kota ini adalah milik patriarkat Moskow dan – setidaknya sampai Kremlin secara ilegal mencaplok Semenanjung Krimea pada tahun 2014 – pantainya disukai oleh wisatawan Rusia.
Sementara itu, di wilayah perbatasan Rusia di Belgorod, Gubernur regional Vyacheslav Gladkov mengatakan seorang anggota pasukan pertahanan teritorial regional tewas dan dua orang terluka dalam penembakan Ukraina pada hari Jumat.
Semalam di Ukraina, dua orang juga tewas dan tiga lainnya luka-luka di wilayah Vinnytsia tengah setelah Rusia menyerang sebuah gedung dengan pesawat tak berawak, menurut Gubernur regional Serhii Borzov.
Angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh seluruh 27 drone Shahed yang diluncurkan Rusia di wilayah Kharkiv, Vinnytsia, Kirovohrad, Mykolaiv, Khmelnytskyi, dan Kiev. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...