Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 19:41 WIB | Kamis, 17 Januari 2019

Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan Siap Tampung Caleg Depresi

Ilustrasi. Seorang perawat merapikan tempat tidur ruangan inap rumah sakit jiwa Mahoni Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (17/1/2019). Rumah sakit tersebut siap menampung dan menyediakan ruangan khusus bagi caleg yang mengalami gangguan jiwa maupun depresi saat gagal dalam Pemilu Legislatif 2019. (Foto: Antara Sumut/Septianda Perdana)

MEDAN, SATUHARAPAN.COM – Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan siap menampung calon legislatif yang depresi atau mengalami gangguan kejiwaan, akibat gagal terpilih dalam Pemilu 2019.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Jiwa Mahoni, Alvin Syahrial, di Medan, Kamis (17/1), mengatakan, sebagian caleg yang gagal terpilih, cenderung akan mengalami guncangan kejiwaan atau syok karena berbagai faktor pascapemilihan, salah satunya akibat uang habis hingga ratusan juta rupiah selama proses hingga akhir pemilihan.

Karena itu, rumah sakit jiwa swasta tersebut akan membantu rumah sakit milik pemerintah yang mengalami keterbatasan ruangan, dengan menyiapkan empat kamar VIP dan enam kamar kelas I, guna memfasilitasi terapi penyembuhan bagi para caleg yang depresi akibat gagal terpilih.

Para caleg itu nantinya akan diawasi oleh belasan dokter dan perawat, yang biasa menangani pasien depresi akibat masalah temporer seperti misalnya gagal terpilih dalam pemilu.

Selama proses penyembuhan, selain diberi obat penenang pasien juga diterapi dengan melakukan aktivitas religi, olahraga, serta,diberi motivasi untuk bisa kembali bangkit dan menatap masa depan.

Di kamar VIP pasien juga dibuat senyaman mungkin seperti sedang berada di rumah, dengan fasilitas televisi, pendingin ruangan, kamar mandi serta kursi tamu bagi keluarga yang ingin menjenguk.

Alvin mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya seperti Pemilu 2014, RSJ Mahoni menampung dua pasien gagal terpilih, yang sempat dirawat hampir dua pekan, serta puluhan caleg yang berobat jalan, untuk mengatasi gangguan mental atau depresinya.

"Lama perawatan sebenarnya tergantung pada berat atau tidaknya depresi atau syok yang dialami si pasien,' katanya. (Antaranews.com)

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home