Rumania Akan Mengirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Romania, anggota NATO, mengumumkan pada hari Kamis (20/6) bahwa mereka akan mengirim sistem rudal Patriot ke Ukraina, yang diminta Kiev untuk membantu perjuangannya melawan invasi Rusia.
“Mengingat memburuknya situasi keamanan di Ukraina... anggota dewan memutuskan untuk menyumbangkan sistem Patriot ke Ukraina melalui koordinasi erat dengan sekutu,” kata Dewan Tertinggi Pertahanan Nasional dalam sebuah pernyataan.
Sumbangan tersebut diberikan “dengan syarat negara kita melanjutkan negosiasi dengan sekutu, khususnya Amerika, dengan maksud untuk mendapatkan sistem serupa atau setara” untuk melindungi wilayah udaranya sendiri, tambahnya.
Negara yang berbatasan dengan Ukraina ini juga memerlukan “solusi sementara untuk menutupi kerentanan operasional yang ditimbulkan,” tambahnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan keputusan Rumania untuk menyediakan sistem pertahanan udara Patriot kepada negaranya akan memperkuat perisai pertahanan udara Ukraina dan memperkuat keamanan di seluruh Eropa.
“Kontribusi penting ini akan memperkuat perisai udara kami dan membantu kami melindungi masyarakat dan infrastruktur penting kami dengan lebih baik dari teror udara Rusia,” katanya di X.
Meskipun Kiev menyerukan lebih banyak sistem rudal Patriot, negara-negara NATO enggan mengirimkannya karena mereka ingin melindungi wilayah udara mereka sendiri.
Jerman baru-baru ini mengumumkan akan mentransfer sistem pertahanan udara Patriot ketiga ke Ukraina, sementara Amerika Serikat diperkirakan akan mengirim sistem pertahanan kedua ke Kiev, menurut laporan media AS.
Rumania menandatangani kesepakatan senilai US$4 miliar untuk tujuh baterai Patriot dengan AS pada tahun 2017, yang merupakan akuisisi pertahanan terbesar dalam sejarahnya.
Dua dari empat sistem yang diterima sejauh ini beroperasi penuh.
Rumania telah memberikan bantuan militer kepada Kiev dalam perang dengan Rusia, namun menolak mengungkapkan besarnya bantuan tersebut, dengan alasan masalah keamanan.
Mereka juga berjanji untuk melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet F-16 di hub regional yang diresmikan pada November 2023, meskipun jangka waktu program tersebut masih belum jelas.
Pemerintahan Presiden Joe Biden berencana menghentikan semua pesanan terbuka untuk sistem pertahanan udara Patriot dan rudal pencegat serta mengalihkan pasokan ke Ukraina sampai kebutuhan pertahanannya terpenuhi, Financial Times melaporkan pada hari Kamis (20/6).
Langkah tersebut dapat diumumkan paling cepat pada hari Kamis, kata laporan itu, mengutip tiga orang yang mengetahui keputusan tersebut.
Ukraina telah melobi pertahanan rudal Patriot buatan AS yang terbukti penting bagi peluang Kiev dalam menembak jatuh rudal balistik dan hipersonik Rusia.
Baru-baru ini negara tersebut meningkatkan permintaannya atas rudal tersebut menyusul serangan Rusia terhadap sektor energi penting negara tersebut.
Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengumumkan negaranya akan mengirimkan 100 rudal pertahanan udara Patriot lagi ke Ukraina dalam sebuah inisiatif dengan Denmark, Belanda dan Norwegia. (dengan Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...