Rupiah dan IHSG Rabu Sore Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu (14/5) sore menguat 93 poin menjadi Rp 11.444 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.537 per dolar AS.
"Sentimen politik mendominasi pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, kandidat calon presiden yang beredar cukup dinilai positif oleh kalangan pelaku pasar keuangan di dalam negeri," ujar Pengamat pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, perkembangan politik saat ini cukup kondusif sehingga membuat psikologis investor tenang untuk melakukan investasinya.
Di sisi lain, Lukman Leong mengatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang masih tumbuh menambah topangan bagi mata uang domestik untuk terus menguat.
"Fundamental ekonomi yang baik akan menopang mata uang rupiah untuk jangka panjang. Tren defisit neraca perdagangan yang surplus serta inflasi yang masih terjaga merupakan salah satu indikatornya," katanya.
Ia memperkirakan bahwa melihat kondisi itu maka penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS akan cukup besar untuk menyentuh level Rp 11.000 per dolar AS.
"Rupiah akan bergerak sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia," katanya.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (14/5), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 11.487 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 11.525 per dolar AS.
IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu kembali ditutup naik mendapat sentimen positif dari penguatan mata uang rupiah.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 70,24 poin atau 1,43 persen ke posisi 4.991,64. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 16,99 poin (2,04 persen) ke level 848,57.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu pendorong indeks BEI berada di area positif.
Ia menambahkan bahwa katalis positif dari politik yang cukup kondusif menambah dorongan pelaku pasar untuk aktif melakukan aksi beli sehingga indeks BEI berpotensi menuju level 5.000 poin.
"Sentimen domestik cukup mendominasi," katanya.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa arus dana asing yang kembali masuk ke pasar saham domestik menambah sentimen.
Dalam data perdagangan saham BEI pada Rabu (14/5) ini, investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp 1,261 triliun.
"Arus `inflow` yang masih terus berlanjut turut mendorong proses kenaikan IHSG," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 252.384 kali dengan volume mencapai 4,80 miliar lembar saham senilai Rp 7,39 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 182 saham, yang melemah 118 saham, dan yang tidak bergerak 100 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 230,39 poin (1,03 persen) ke level 22.582,39, indeks Nikkei turun 19,68 poin (0,14 persen) ke level 14.405,76 dan Straits Times menguat 31,98 poin (0,99 persen) ke posisi 3.254,41. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...