Rupiah Kamis Sore Menjadi Rp 11.546, IHSG Naik 65,48
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mata uang rupiah pada Kamis sore terapresiasi sebesar 59 poin terhadap dolar AS setelah adanya ekspektasi pasar bahwa the Fed (Bank Sentral AS) masih melanjutkan stimulus keuangan AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat sebesar 59 poin menjadi Rp11.546 dibanding posisi sebelumnya (13/11) Rp11.605 per dolar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa salah satu pejabat the Fed yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS belum cukup kuat mendorong investor melepas dolar AS sehingga mengangkat mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.
"Pengaruh global lebih dominan dibanding domestik. Wakil Ketua Bank Sentral AS atau Federal Reserve Janet Yellen mengemukakan bahwa pertumbuhan AS belum cukup kuat, sehingga pasar mengekspektasikan the Fed masih akan melanjutkan stimulus keuangannya," kata dia.
Menurut dia, masih berlanjutnya stimulus keuangan AS itu mendorong dana asing masuk (capital inflow) ke dalam negeri sehingga mengangkat rupiah.
Rully juga mengatakan bahwa sentimen domestik cukup mendukung untuk menarik investor asing masuk ke Indonesia.
Ia mengemukakan, sentimen positif dari dalam negeri salah satunya datang dari defisit transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III 2013 yang menyusut menjadi 8,4 miliar dolar AS (3,8 persen dari PDB) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 9,9 miliar dolar AS (4,4 persen dari PDB).
Ia memprediksi, mata uang rupiah pada akhir pekan (Jumat, 15/11) berpeluang menguat bergerak di kisaran Rp11.250--Rp11.500 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.546 dibanding sebelumnya (13/11) di posisi Rp11.644 per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis naik sebesar 65,48 poin ke 4.367 setelah adanya ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat akan melanjutkan stimulus keuangannya.
IHSG BEI ditutup naik 65,48 poin atau 1,52 persen ke posisi 4.367,37. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 14,10 poin (1,93 persen) ke level 728,90.
IHSG Kamis Naik 65,48 Poin
Direktur Utama BEI, Ito Warsito di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa pernyataan Wakil Ketua Bank Sentral AS atau Federal Reserve, Janet Yellen yang mengemukakan ekonomi AS masih membutuhkan stimulus, menjadi salah satu pendorong bursa saham berada di area positif.
"Tekanan yang terjadi pada hari sebelumnya hanya bersifat sementara, pasar modal Indonesia tertekan dua sentimen yaitu isu pengurangan stimulus dan BI rate. Namun, saat ini sentimennya sudah kembali kondusif," ujar dia.
Sementara itu analis Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja memprediksi bahwa pada hari Jumat (15/11), indeks BEI akan bergerak berfluktuasi di level 4.333-4.392.
"Perdagangan hari Jumat akan dipengaruhi oleh data `trade balance` AS yang diperkirakan mengalami penurunan menjadi defisit sebesar 39,1 miliar dolar AS dan `jobless claims` yang diperkirakan mengalami penurunan menjadi sekitar 330.000," kata dia.
Sementara itu dari Eropa, lanjut dia, akan dirilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,44 persen dari tahun sebelumnya.
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 140.588 kali dengan volume mencapai 4,45 miliar lembar saham senilai Rp4,75 triliun. Efek yang mengalami penguatan sebanyak 198 saham, sebanyak 73 saham melemah, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 95 saham.
Sementara bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 185,32 poin (0,82 persen) ke level 22.649,15, indeks Nikkei-225 naik 309,25 poin (2,12 persen) ke level 14.876,41, dan Straits Times menguat 23,91 poin (0,74 persen) ke posisi 3.189,09. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...