Rupiah Melemah ke Posisi Rp 11.468
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (22/4) sore melemah sebesar 24 poin menjadi Rp 11.468 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.444 per dolar AS.
"Mata uang rupiah kembali melemah terhadap dolar AS menyusul belum adanya kejelasan politik di dalam negeri," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa kepastian pasangan calon Presiden dinantikan pelaku pasar karena akan memengaruhi kebijakan pemerintah mendatang.
"Setelah ada kepastian dari pasangan calon Presiden diharapkan rupiah dapat kembali bergerak ke area positif, apalagi pasangan yang ditampilkan sesuai dengan harapan pasar keuangan," kata dia.
Ia menambahkan bahwa meski mata uang domestik mengalami pelemahan namun pergerakannya masih relatif stabil karena masih ditopang dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih baik.
Ia memperkirakan bahwa pada pekan ini mata uang rupiah bergerak di kisaran Rp 11.450-Rp 11.600 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa secara teknikal pergerakan rupiah masih bergerak mendatar dengan potensi masih ada ruang penguatan.
"Sentimen politik dan munculnya kasus korupsi dari mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo memberi sentimen negatif di pasar karena berpengaruh terhadap psikologis investor," kata dia.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (22/4), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 11.486 dibandingkan sebelumnya (21/4) di posisi Rp 11.430 per dolar AS. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...