Rupiah Selasa Sore Melemah Jadi Rp 12.271
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan di pasar uang antarbank Jakarta pada Selasa sore bergerak melemah sebesar 92 poin menjadi Rp 12.271 dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.179 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan pengurangan stimulus keuangan (tapering) oleh bank sentral AS (the Fed).
"Menjelang publikasi rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), investor terus mencermati seberapa agresif kebijakan the Fed itu diterapkan," kata dia.
Ia menambahkan kecemasan mengenai pengurangan stimulus keuangan lanjutan oleh the Fed membuat investor lebih memilih dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga terlihat waspada menantikan hasil pertemuan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) pada Kamis (9/1) mendatang di tengah inflasi yang dinilai masih tinggi, defisit neraca transkasi berjalan, dan perlambatan ekonomi Indonesia.
Kepala Riset Trust Securites, Reza Priyambada menambahkan laju rupiah kembali tertekan setelah pelaku pasar lebih memilih mata uang "safe haven" seperti yen Jepang dan dolar AS merespon perlambatan kegiatan manufaktur di China.
"Laju kenaikan mata uang `safe haven` terus terapresiasi dibandingkan mata uang lainnya," kata dia.
Ia mengharapkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang cukup stabil dapat menahan koreksi mata uang rupiah tertekan lebih dalam.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (7/1), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 12.262 dibanding sebelumnya (6/12) di posisi Rp 12.230 per dolar AS. (Ant)
Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ek...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menter...