Rupiah Senin Pagi Melemah Jadi Rp12.060
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin (29/9) pagi, bergerak melemah sebesar 50 poin menjadi Rp 12.060 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 12.010 per dolar AS.
"Laju nilai tukar rupiah kembali melanjutkan pelemahan menembus level Rp12.000 per dolar AS, seiring dengan kembali munculnya sentimen positif bagi mata uang Amerika Serikat," kata Analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin (29/9).
Ia mengemukakan bahwa, beberapa data ekonomi AS yang cukup positif membuat pelaku pasar keuangan di negara berkembang, termasuk Indonesia mempersepsikan the Fed akan mendorong kenaikan suku bunga lebih cepat.
"Presiden the Fed Dallas memberikan pernyataan indikasi akan adanya kenaikan suku bunga AS (Fed rate) lebih cepat sehingga berdampak pada melonjaknya dolar AS."
Dari dalam negeri, lanjut dia, yakni terkait rilis Bank Pembangunan Asia (ADB), yang memangkas pertumbuhan Indonesia tahun ini , dari 5,7 persen menjadi 5,3 persen menambah beban bagi mata uang rupiah.
Selain itu, ia menambahkan bahwa respon negatif berlebihan dari pelaku pasar terkait hasil sidang paripurna DPR yang menyetujui RUU Pilkada secara tidak langsung, juga masih membebani laju mata uang rupiah.
"Diharapkan pelemahan yang ada dapat terbatas sehingga koreksi rupiah tidak lebih dalam terhadap dolar AS," katanya.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa di saat yang sama mayoritas mata uang di negara-negara kawasan Asia juga mengalami tekanan.
"Faktor negatif eksternal lebih dominan sentimennya menekan mata uang rupiah. Suku bunga acuan AS serta masih memanasnya konflik geopolitik Rusia dengan Ukraina akan terus membebani rupiah," ujarnya. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...