Rupiah Senin Pagi Menguat Jadi Rp 11.955
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin (22/9) pagi, bergerak menguat sebesar lima poin menjadi Rp11.955 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.960 per dolar AS.
"Laju mata uang rupiah kembali berada di area positif. Sebagian pelaku pasar mencoba memanfaatkan tren melemahnya dolar AS setelah pertemuan The Fed belum akan menaikkan suku bunganya," kata analis riset Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada di Jakarta, Senin (22/9).
Menurut dia, belum dinaikkannya suku bunga AS, mendorong pelaku pasar kembali mentransaksikan mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah meski masih terbatas.
"Diharapkan nilai tukar rupiah kembali berada di area tren positif dengan memanfaatkan sentimen dari pelemahan dolar AS," katanya.
Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan, bahwa sentimen dari Tiongkok terkait dengan suntikan likuiditas sebesar 81 miliar dolar AS, untuk mendorong pertumbuhan ekonominya masih berdampak positif bagi pasar negara berkembang.
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang juga masih cukup kuat akan mampu menopang mata uang rupiah terhadap dolar AS ke depannya sehingga fluktuasinya stabil.
"Apalagi, jika susunan menteri di dalam kabinet pemerintah baru nanti dinilai sesuai dengan ekspektasi pasar. Itu bisa mendorong kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, nilai tukar rupiah masih berpeluang terkoreksi menyusul munculnya survei bahwa anggota The Fed menginginkan kenaikan suku bunga AS (Fed rate) lebih cepat dan lebih tinggi daripada estimasi pasar.
"Kenaikan Fed rate hanya masalah waktu saja," ucap Lukman Leong. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...