Rusia Akan Bangun Karantina Virus Corona di Siberia
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia akan mendirikan tempat karantina di wilayah Tyumen di Siberia untuk warga Rusia yang dievakuasi dari episentrum wabah virus corona di China, kata kantor berita Interfax mengutip pernyataan Wakil Perdana Menteri, Tatiana Golikova, pada hari Selasa (4/2).
Dia mengatakan bahwa warga Rusia yang dipulangkan itu akan ditahan di karantina selama 14 hari, meskipun mereka dianggap sehat.
Pengaruh Ekonomi AS
Sementara itu dari Amerika Serikat dilaporkan bahwa wabah virus corona yang dimulai di China daratan kemungkinan akan berdampak pada rantai pasokan AS, tetapi dampaknya tidak akan menjadi bencana, kata penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.
Jumlah kasus dan kematian dalam wabah yang menyebar cepat itu terus meningkat, mendorong Amerika Serikat untuk mengevakuasi beberapa warganya dari China, dan mengeluarkan peringatan perjalanan. AS juga memberlakukan karantina dan larangan perjalanan.
Pihak Beijing telah mengkritik langkah-langkah AS tersebut. Dalam wawancara televisi, Kudlow mengecilkan potensi dampak yang lebih luas dari wabah virus, dengan mengatakan: "Ini bukan bencana. Itu bukan bencana."
"Kami sudah pernah mengalami ini sebelumnya dan saya pikir dampaknya minimal," katanya kemudian dikutip Reuters.
China merupakan mitra dagang terbesar Amerika Serikat. Dan Kudlow mengatakan bahwa wabah virus dapat memacu investasi bisnis dan menyebabkan peningkatan produksi di Amerika Serikat.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...