Rusia: Al Nusra Kerahkan Kekuatan di Sekitar Aleppo
Rusia Menuduh Turki Membantu Al Nusra.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Militer Rusia menyebutkan bahwa kelompok Islamis Jabhat Al-Nusra atau Front Al-Nusra mengerahkan kekuatan dengan mengumpulkan sekitar 10 ribu angota pasukan di sekitar kota Aleppo, hari Senin (11/4).
"Para pria Al-Nusra dan material mereka tengah menuju pingiran Aleppo. Namun Rusia menuding bahwa Turki menyalurkan pejuang dan senjata untuk Al Nusra, kata Kepala Staf Umum dan Opresai Rusia, Letnan Jenderal Sergey Rudskoy dalam konferensi pers, seperti dikutip Russia Tuday.
Rusia berkali-kali menuduh Turki terlibat membantu kelompok pemberontak dan kelompok Islamis di Suriah. Namun Turki membantah akan keterlibatan itu. Hubungan kedua negara juga memburuk setelah pesawat tempur Rusia ditembak jatuh oleh pasukan Turki di dekat perbatasan dengan Turki.
Militan Al Nusra, kata Rudskoy, diperbolehkan melewati daerah di mana daerah itu dikendalikan oleh oposisi. Rusia mengkalim Barat dan sekutu Timur Tengahnya yang melindungi ekstremis yang diberi label sebagai oposisi moderat.
Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) dan Front Al Nusra tidak menjadi bagian dalam gencatan senjata enam pekan yang dipantau oleh Rusia dan Amerika Serikat, dan mereka tetap menjadi target yang sah.
Terkait gerakan Al Nusra di sekitar Aleppo, Rusia secara resmi mengatakan dan meminta Washington untuk membantu dalam membatasi manuver strategis kelompok Al-Nusra ini.
Menurut Rudskoy, lebih dari 8.000 militan Al-Nusra telah terkonsentrasi di pinggiran selatan dan barat Aleppo, dan 1.500 di wilayah utara. Aleppo adalah kota terbesar kedua Suriah sebelum pecahnya perang saudara pada tahun 2011.
Pada hari terakhir saja, lebih dari 300 militan tiba di daerah itu, dilengkapi dengan tank, dan lebih dari 20 dengan kendaraan yang dilengkapi senjata terpasang.
Aleppo telah berada di bawah kendali militan sejak 2012, dan bentrokan berlangsung intens hingga pekan terakhir. "Militan merencanakan serangan besar-besaran dengan tujuan memotong komunikasi antara Aleppo dan Damaskus," kata Rudskoy. "Jika mereka tidak dihentikan, kita bisa diblokade di bagian utara Suriah."
Namun Rudosky membantah bahwa mereka akan menyerang Aleppo sebagai mana dikatakan Perdana Menteri Suriah, Wael Al-Halaki, hari Minggu (10/4) ‘’Tidak ada rencana untuk menyerbu Aleppo," kata Rudskoy.
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...