Rusia: AS Jerumuskan Timur Tengah ke dalam Kekacauan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Amerika Serikat menjerumuskan Timur Tengah ke dalam kekacauan dan memicu munculnya ekstremis karena keinginannya untuk mendominasi dunia.
Lavrov melontarkan kritik sengit terhadap kebijakan Washington itu dalam perdebatan khusus Dewan Keamanan PBB tentang upaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Menteri luar negeri itu mengutip serangan udara yang dipimpin AS di Suriah, invasi di Irak pada 2003 dan intervensi militer di Libya pada 2011 sebagai contoh “pelanggaran prinsip fundamental PBB.”
“Semua ini merupakan akibat dari upaya untuk mendominasi urusan dunia, untuk menguasai semua, di mana pun, untuk menggunakan kekuatan militer secara sepihak guna mendorong kepentingan seseorang,” kata Lavrov kepada dewan yang terdiri dari 15 anggota, Senin (23/2).
“Ini semua menjerumuskan Timur Tengah dan Afrika Utara ke dalam ketidakstabilan dan kekacauan, dan telah menciptakan tempat berkembang biaknya para ekstremis,” katanya.
Rusia dan AS telah berselisih atas perang di Suriah, dengan Moskow mendukung Presiden Bashar al-Assad dan menentang serangan udara AS terhadap sasaran Islamic State (ISIS).
Lavrov tidak menyebutkan nama Amerika Serikat secara terang-terangan, namun pernyataannya menegaskan bahwa dia menargetkan pemerintah AS.
Menteri luar negeri itu berbicara tentang “metode buruk” yang digunakan seperti “perubahan rezim” dan dukungan terbuka bagi kudeta negara secara inkonstitusional di Ukraina setahun lalu.”
Rusia berulang kali menuduh AS dan sekutu Baratnya merekayasa penggulingan pemimpin Ukraina Viktor Yanukovych, yang memicu pergolakan separatis di Crimea dan Ukraina timur. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...