Rusia Cabut Dakwaan pada Kepala Tentara Bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Rusia mengatakan pada hari Selasa (27/6) bahwa mereka telah menutup penyelidikan kriminal atas pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, tanpa tuduhan terhadapnya atau peserta lainnya.
Dinas Keamanan Federal, atau FSB, mengatakan penyelidikannya menemukan bahwa mereka yang terlibat dalam pemberontakan "menghentikan kegiatan yang ditujukan untuk melakukan kejahatan."
Selama akhir pekan, Kremlin berjanji untuk tidak menuntut Prigozhin dan para anggota paukannya setelah dia menghentikan pemberontakan pada hari Sabtu (24/6), meskipun Presiden Vladimir Putin mencap mereka sebagai pengkhianat.
Tuduhan melakukan pemberontakan bersenjata diancam hukuman hingga 20 tahun penjara. Prigozhin yang lolos dari tuntutan sangat kontras dengan bagaimana Kremlin memperlakukan mereka yang melakukan protes anti pemerintah.
Banyak tokoh oposisi di Rusia telah menerima hukuman penjara yang lama dan menjalani hukuman di koloni hukuman yang terkenal karena kondisi yang keras.
Keberadaan Prigozhin tetap menjadi misteri pada hari Selasa, Kremlin mengatakan Prigozhin akan diasingkan ke negara tetangga Belarusia, tetapi baik dia maupun otoritas Belarusia tidak mengkonfirmasi hal itu.
Sebuah proyek pemantauan militer Belarusia independen, Belaruski Hajun, mengatakan sebuah jet bisnis yang menurut laporan digunakan Prigozhin mendarat di dekat Minsk pada hari Selasa (27/6) pagi.
Pada hari Senin malam, Putin sekali lagi mengecam penyelenggara pemberontakan sebagai pengkhianat yang mempermainkan pemerintah Ukraina dan sekutunya.
Tim media untuk Prigozhin, kepala kontraktor militer swasta Wagner yang berusia 62 tahun, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pemberontakan singkat Prigozhin selama akhir pekan, tantangan terbesar bagi pemerintahan Putin selama lebih dari dua dekade berkuasa, telah mengguncang kepemimpinan Rusia.
Dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, Putin berusaha memproyeksikan stabilitas dan kontrol, mengkritik “penyelenggara” pemberontakan, tanpa menyebut nama Prigozhin.
Dia juga memuji persatuan Rusia dalam menghadapi krisis, serta para pejuang Wagner karena tidak membiarkan situasi berkembang menjadi "pertumpahan darah besar".
Sebelumnya pada hari itu, Prigozhin membela tindakannya dalam pernyataan audio yang menantang. Dia kembali mengejek militer Rusia tetapi mengatakan dia tidak berusaha melakukan kudeta terhadap Putin.
Dalam unjuk stabilitas dan kendali lainnya, Kremlin pada Senin malam menunjukkan pertemuan Putin dengan pejabat keamanan, penegak hukum, dan militer tertinggi, termasuk Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu, yang ingin disingkirkan Prigozhin.
Putin berterima kasih kepada timnya atas pekerjaan mereka selama akhir pekan, menyiratkan dukungan untuk Shoigu yang diperangi Prigozhin. Sebelumnya, pihak berwenang merilis video Shoigu meninjau pasukan di Ukraina.
Juga tidak jelas apakah dia akan mampu mempertahankan kekuatan tentara bayarannya. Dalam pidatonya, Putin menawarkan para pejuang Prigozhin untuk berada di bawah komando Kementerian Pertahanan Rusia, meninggalkan dinas atau pergi ke Belarusia.
Prigozhin mengatakan pada Senin, tanpa merinci, bahwa kepemimpinan Belarusia mengusulkan solusi yang memungkinkan Wagner beroperasi "dalam yurisdiksi hukum", tetapi tidak jelas apa maksudnya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...