Rusia dan Arab Saudi Capai Kesepakatan, Harga Minyak Naik
SATUHARAPAN.COM-Harga minyak naik pada Kamis (9/4) setelah sumber mengatakan Rusia dan Arab Saudi mencapai kesepakatan baru untuk memangkas produksi minyak secara drastis, sebagai tanggapan terhadap jatuhnya permintaan global akibat pandemi COVID-19.
Keputusan penguncian di seluruh dunia untuk memperlambat penyebaran virus corona barupan telah menekan permintaan bahan bakar sekitar 30%, dan berkontribusi pada jatuhnya harga yang membuat tolok ukur utama turun lebih dari dua pertiga.
Harga naik pada hari Kamis karena produsen tampaknya akan memangkas produksi dengan tajam, meskipun detail pastinya belum jelas. Brent berjangka naik U$ 2,24, atau 6,8%, pada U$ 35,08 per barel, sementara minyak mentah AS naik U$ 2,18, atau 8,7%, menjadi US$ 27,27 per barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, bertemu melalui konferensi video pada hari Kamis.
20 Juta Barel Per Hari
Seorang sumber senior Rusia mengatakan kepada bahwa Rusia dan Arab Saudi telah menghilangkan hambatan utama mereka terhadap kesepakatan baru yang bisa mencapai 20 juta barel per hari, meskipun rincian persisnya masih belum jelas.
Kesepakatan seperti itu sejauh ini merupakan pemangkasan produksi terbesar yang pernah disepakati oleh OPEC, tetapi Rusia bersikeras hanya akan mengurangi produksi jika Amerika Serikat bergabung dengan kesepakatan itu. Para pejabat AS belum mengatakan mereka akan memaksa produsen untuk memotong, dan undang-undang AS mencegah koordinasi di antara perusahaan swasta.
Pertemuan OPEC terakhir pada awal Maret berakhir dengan sengit, di mana Rusia dan Arab Saudi tidak dapat mencapai kesepakatan untuk mengurangi produksi karena pandemi, dan membuat harga terus merosot.
Sebuah sumber menjelaskan kebijakan minyak Arab Saudi siap untuk memotong hingga empat juta barel per hari dari produksinya, tetapi hanya dari rekor tingkat produksi 12,3 juta barel per hari yang dicapai pada bulan April.
Rusia mengatakan ingin mengurangi produksi dari level Januari-Maret sebelum produksi Arab Saudi melonjak. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...