Rusia dan Ukraina Sepakati Gencatan Sejata untuk Evakuasi Warga Sipil
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia dan Ukraina menyetujui gencatan senjata selama satu hari pada hari Rabu (9/3) di sekitar serangkaian koridor evakuasi untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri dari pertempuran, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.
Vereshchuk mengatakan Moskow berjanji untuk menghormati gencatan senjata dari pukul 09:00 hingga 21:00 di sekitar enam wilayah yang dilanda pertempuran, termasuk wilayah di sekitar Kiev, di Zaporizhzhia di selatan, dan beberapa bagian timur laut Ukraina.
Warga sipil di daerah sekitar ibu kota, termasuk Irpin dan Bucha di barat laut, akan dievakuasi ke Kiev untuk menghindari pemboman sengit oleh pasukan Rusia.
Warga sipil telah menghadapi tembakan peluru dan pemboman udara untuk melarikan diri dari kumpulan kota di tepi barat laut Kiev, yang sebagian besar telah diduduki oleh pasukan Rusia.
Sebuah peluru meledak menewaskan empat orang yang berusaha mencapai Kiev dengan berjalan kaki pada hari Minggu (6/3).
Pada hari Selasa, sekitar 60 bus dalam dua konvoi berhasil mengevakuasi warga sipil keluar dari Sumy, 350 kilometer timur Kiev, Kyrylo Timoshenko, dari kantor presiden Ukraina mengatakan kepada media lokal.
Lebih dari 5.000 orang dievakuasi dari Sumy, sebuah kota berpenduduk 250.000 orang yang terletak dekat dengan perbatasan Rusia dan telah menjadi tempat pertempuran sengit.
Badan pengungsi PBB UNHCR memperkirakan jumlah total pengungsi mencapai 2,1 hingga 2,2 juta. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...